Salah satu momen penting dalam hidup seseorang adalah dikala orang tersebut menikah. Karena akad nikah diharapkan hanya terjadi satu kali seumur hidup, maka tak aneh kalau banyak individu dan keluarga yang ingin mengadakan pesta pernikahan sebaik mungkin.
Namun sayangnya, banyak juga orang yang tidak menyiapkan dana untuk pesta pernikahan ini dengan sebaik-baiknya sehingga malah terjerat hutang. Salah satu cara untuk menghindari hal ini adalah menyiapkan dana akad nikah sejak jauh-jauh hari sedari dini dengan berinvestasi.
Berikut ini 6 opsi investasi untuk ongkos nikah yang bisa Anda pilih sesuai dengan kebutuhan:
1. Reksa Dana Pasar Uang (RDPU)
Instrumen investasi yang pertama yaitu reksa dana pasar uang. RDPU cocok untuk jadi instrumen investasi biaya nikah terutama jika Anda menikah dalam rentang waktu kurang dari 1 tahun lagi sebab:
- RDPU minim risiko.
- RDPU mudah dicairkan di saat waktu sehingga jikalau tanggal pernikahan maju atau perlu mengeluarkan uang DP vendor, duit dari RDPU mampu segera dicairkan.
- Bisa di isi ulang dengan jumlah minimum. Tentu hal ini akan membuat lebih mudah Anda yang ingin menabung ongkos ijab kabul bertahap.
- RDPU mampu diakses cuma dengan menggunakan handphone.
2. Deposito
Deposito juga mampu menjadi salah satu instrumen investasi yang tepat untuk menabung duit antisipasi pesta pernikahan. Alasannya yaitu deposito minim risiko dan bisa ditarik kapanpun yang Anda mau sehingga sama seperti RDPU, instrumen ini cocok untuk Anda yang akan menikah dalam rentang waktu kurang dari 1 tahun.
Kekurangannya, setoran permulaan deposito bisa mencapai 10 juta rupiah, mesti diisi ulang lewat customer service sehingga harus mengantri di bank, serta kalau dicairkan tidak pada waktunya mampu dikenai ongkos penalti (umumnya 150 ribu rupiah).
3. Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT)
Instrumen investasi yang ketiga adalah reksa dana pemasukan tetap. Reksa dana pemasukan tetap (RDPT) memiliki prosedur kerja yang sama dengan RDPU. Bedanya, dana yang terkumpul di RDPT sebagian besar akan dialokasikan pada obligasi atau sukuk sehingga mempunyai tingkat risiko dan peluangreturn yang lebih besar dibandingkan RDPU.
Karena karakteristiknya ini, maka RDPT lebih cocok untuk menabung dana pernikahan yang gres akan terselenggara 1 hingga 3 tahun ke depan. Sebab jikalau dicairkan 1 tahun atau beberapa bulan lagi, return yang ditemukan tidak akan optimal.
4. Obligasi Negara
Obligasi yakni surat utang yang dirilis oleh pemerintah atau perusahaan untuk membiayai proyek mereka. Umumnya masa jatuh tempo obligasi berkisar antara 3 sampai 5 tahun sehabis dirilis sehingga instrumen investasi ini lebih cocok untuk merencanakan ijab kabul yang hendak terselenggara 3 atau 5 tahun ke depan.
Kelebihan dari obligasi yakni tingkat imbal hasil yang lebih tinggi daripada reksa dana. Akan namun, kekurangannya yakni obligasi juga memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan RDPU atau RDPT. Selain itu, obligasi juga sedikit lebih sulit dicairkan daripada RDPU dan RDPT.
5. Reksa Dana Saham
Jika akad nikah yang Anda persiapkan masih akan terjadi 5 tahun lagi atau lebih, maka Anda mampu mengambil instrumen investasi dengan tingkat return dan risiko yang tinggi mirip reksa dana saham.
Secara garis besar, produk ini sama seperti RDPU dan RDPT. Hanya saja sebagian besar dana investor akan dialokasikan ke instrumen saham. Kelebihan dari instrumen ini yakni, tingkat imbal hasil yang tidak mengecewakan tinggi dan mampu diisi ulang dengan mudah. Kelemahannya, proses pencairan reksa dana saham cenderung lebih lama dibandingkan RDPU dan mempunyai tingkat risiko yang lebih tinggi.
6. Saham
Instrumen investasi yang tepat untuk digunakan merencanakan ijab kabul yang terakhir adalah saham. Saham dan reksa dana saham ialah instrumen investasi yang sesuai untuk menyiapkan pernikahan dalam jangka panjang alasannya keduanya mempunyai imbal hasil dan tingkat risiko yang lebih tinggi.
Tips Berinvestasi Untuk Biaya Nikah
1. Ketahui ekspektasi ijab kabul pasangan
Langkah pertama yang harus Anda lakukan saat merencanakan dana untuk pesta pernikahan ialah mengenali ekspektasi pasangan Anda dan keluarganya perihal bagaimana semestinya sebuah pesta ijab kabul diselenggarakan.
Diskusikan juga kapan pernikahan akan dilangsungkan. Dengan demikian, Anda akan tahu kebutuhan apa saja yang mesti disiapkan, berapa ongkosnya, serta instrumen investasi apa saja yang sesuai dengan rencana tersebut.
Untuk melaksanakan hal ini, pastinya Anda mesti bisa membangun komunikasi yang bagus dengan pasangan Anda. Sebab, tidak semua orang akan terbuka kalau ditanya perihal preferensi ongkos pernikahan yang dikehendaki. Lain dibandingkan dengan itu, biasanya keluarga kedua calon mempelai tetap ingin “menolong” menawarkan hal-hal yang diharapkan selama pesta entah itu berupa ongkos atau tenaga.
2. Survei biaya pernikahan
Jika Anda sudah mampu mencatat kebutuhan apa saja yang diperlukan, sekarang saatnya Anda melakukan survei biaya yang harus dikeluarkan. Anda bisa melakukannya dengan cara berselancar di internet, bertanya terhadap keluarga atau langsung survey ke vendor.
Hasil survei ini kemudian bisa dihitung memakai kalkulator ongkos nikah dan menjadi sasaran investasi dana pernikahan Anda.
3. Pisahkan duit investasi ijab kabul
Tips selanjutnya yakni semestinya mempelai wanita dan laki-laki mempunyai kantung investasi pernikahan sendiri-sendiri. Baru nanti dikala telah melaksanakan aneka macam pesanan ke vendor, duit dijadikan satu atau digunakan bergantian.
Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya kemungkinan terburuk ialah tidak jadi menikah dengan calon tersebut. Dengan memisahkan uang investasi ongkos akad nikah, setidaknya jika putus tidak perlu ada hal-hal yang menyangkut uang yang perlu dibahas.
4. Pastikan uang pesta ijab kabul tidak berasal dari utang
Utang adalah fenomena yang wajar terjadi dalam kehidupan rumah tangga. Tapi akan lain ceritanya jika utang digunakan untuk membiayai pesta akad nikah sebelum resmi berumah tangga.
Hal ini karena rumah tangga sifatnya permanen dan selamanya sedangkan peta ijab kabul hanya terjadi sekali dan sebentar saja. Oleh alasannya itu, menggunakan utang untuk membiayai pesta akad nikah bukanlah suatu keputusan yang bijak karena nantinya utang tersebut justru akan menjadi beban keuangan kehidupan rumah tangga kedua mempelai.
5. Ingat bahwa keperluan pasca pernikahan lebih banyak dan lebih penting
Terakhir, Anda mesti ingat jikalau kebutuhan sesudah menikah akan jauh lebih banyak, kadang-kadang timbul secara secara tiba-tiba dan lebih penting dibandingkan dengan biaya pesta ijab kabul. Kebutuhan tersebut mirip, berbelanja perlengkapan tidur dan peralatan makan gres, almari pakaian baru dan lain sebagainya.
Belum lagi jikalau hanya dalam beberapa bulan ijab kabul telah dikaruniai calon momongan. Tentu Anda harus merencanakan biaya persalinan, aneka macam kebutuhan ibu hamil dan bayi.
Kesimpulan
Biaya nikah bisa disediakan sedari dini dengan menabung di banyak sekali instrumen investasi. Namun sukses atau tidaknya program investasi ini, tergantung dengan komunikasi Anda dan pasangan.