Generasi muda semakin terpesona untuk mulai melakukan investasi dan menata keuangannya.
Apalagi teknologi ketika ini menciptakan investasi mampu dilakukan cuma dengan menggunakan handphone. Calon investor pun kini juga mampu lebih gampang berguru investasi dengan pembelajaran online.
Namun investasi adalah hal yang cukup rawan kalau tidak dibarengi dengan pengetahuan dan seni manajemen yang benar. Hal ini alasannya setiap investor dan instrumen investasi memiliki profil risiko masing-masing sehingga investor utamanya investor pemula harus menyesuaikan instrumen investasi yang dipilih dengan profil risiko mereka.
Berikut ini 7 nasehat investasi terbaik untuk pemula:
1. Deposito
Salah satu peran utama bank yaitu untuk menyalurkan dana dari orang yang keunggulan dana kepada orang yang sedang membutuhkan dana. Deposito adalah salah satu layanan utama yang ditawarkan oleh pihak bank untuk menjalankan fungsinya ini.
Bank menghimpun dana deposito dari masyarakat untuk kemudian disalurkan kepada penduduk lainnya. Sebagai balas jasa kepada penduduk yang menyimpan uang, pihak bank menawarkan bunga dengan rasio tertentu. Dari bunga inilah tingkat pemasukan deposito diperoleh.
Deposito menjadi instrumen investasi yang cocok untuk para pemula sebab beberapa hal yaitu:
- Deposito dirilis oleh institusi perbankan yang mana forum keuangan ini mempunyai level regulasi yang lebih ketat dibandingkan lembaga keuangan lainnya.
- Nasabah tidak butuhsecara aktif mengorganisir dana deposito. Pihak bank yang berisikan orang-orang profesional akan menyalurkan dana deposito tersebut terhadap para debitur (peminjam) opsi.
- Simpanan dan deposito perbankan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Jadi, kalau bank terkait kolaps, nasabah (deposan) mampu mengajukan klaim ganti rugi ke LPS.
Disisi lain, kelemahan dari investasi deposito ialah adanya jumlah minimum (umumnya 5-10 juta rupiah), tidak bisa dicairkan ketika-waktu (kurang likuid) dan nilai bunga yang kecil.
Cara investasi melalui instrumen ini sangatlah mudah. Investor tinggal datang ke kantor cabang bank terkait dengan menyerahkan beberapa dokumen seperti, KTP, buku simpanan, NPWP (jika ada) serta dana setoran minimum ke customer service. Bahkan dikala ini banyak bank yang membuka layanan deposito online.
2. Emas
Instrumen investasi yang cantik untuk pemula selanjutnya yakni emas. Emas dan perak adalah dua logam mulia yang sejak zaman purba telah menjadi barang berharga. Kaprikornus, tak heran kalau seiring dengan menipisnya cadangan emas dunia, harga emas relatif selalu naik.
Instrumen investasi yang juga sering disebut sebagai safe haven ini sekarang mudah untuk di dapat. Investor bisa berinvestasi emas dengan beragam cara mulai dari berbelanja embel-embel emas dan emas batangan sampai menabung emas.
Kelebihan dari menabung emas yakni investor tidak perlu membeli emas dalam jumlah besar secara pribadi dan tidak perlu menyimpan fisik emasnya. Investor hanya perlu mengantarkan sejumlah duit terhadap penyuplailayanan tabungan emas dan menariknya kembali bila diperlukan.
Opsi investasi emas terakhir ini sekarang mampu dilaksanakan melalui aneka macam platform mulai dari Pegadaian Digital, hingga aplikasi simpanan emas yang ditawarkan oleh perusahaan perbankan.
3. Reksa Dana
Mari beranjak dari pasar uang dan pasar komoditas ke pasar modal. Reksa dana yakni produk investasi pasar modal yang paling sesuai untuk investor pemula. Alasannya, unit penyertaan reksa dana bisa dibeli hanya dengan uang Rp. 10.000 dan investor tidak perlu mengelola asetnya secara langsung.
Dalam prosedur investasi reksa dana, aset dari penanam modal akan diatur oleh manajer investasi sesuai dengan jenis reksa dana tersebut. Apabila jenisnya yakni reksa dana pasar duit (RDPU), maka 80% alokasi reksa dana akan diarahkan untuk deposito dan produk keuangan lainnya. Begitu pula kalau jenisnya yaitu reksa dana saham dan reksa dana pemasukan tetap.
4. Obligasi
Obligasi atau surat utang ialah instrumen investasi yang anggun untuk pemula selanjutnya. Obligasi yakni surat bukti kepemilikan utang yang diberikan oleh pihak pengutang (debitur) terhadap pihak pemberi utang (kreditur).
Berbeda dengan surat kepemilikan utang biasa, obligasi mampu diperjualbelikan di pasar sekunder. Selain itu, pihak debitur tidak hanya diwajibkan untuk mengeluarkan uang pokok pinjamannya saja tetapi juga mengeluarkan uang bunga (coupon) kepada pihak kreditur. Coupon inilah yang menjadi pendapatan dari obligasi.
Surat utang ini mampu diterbitkan oleh perusahaan maupun pemerintah. Namun berdasarkan penulis, penanam modal pemula akan lebih cocok untuk berinvestasi pada obligasi pemerintah. Hal ini sebab pemerintah niscaya akan mengeluarkan uang utang beserta bunganya kecuali bila pemerintah atau negara tersebut mengalami kebangkrutan.
5. Sukuk
Boleh dikatakan sukuk yaitu model syariah dari obligasi. Bedanya, sukuk bukanlah surat utang melainkan surat penyertaan modal dan mesti dibarengi dengan underlying assets. Maka dari itu, lazimnya dana dari sukuk ini digunakan untuk proyek-proyek yang mempunyai bukti fisik seperti, pembangunan infrastruktur dan lain sebagainya.
Investor sukuk juga berhak menerima pemasukan dalam bentuk bagi hasil atau ujrah pada tanggal jatuh tempo. Selain itu, sukuk juga bisa diperjualbelikan di pasar sekunder sebagaimana obligasi.
6. Saham
Saham yakni salah satu instrumen investasi yang paling populer. Terdapat beberapa alasan mengapa saham menjadi instrumen investasi bagi pemula. Beberapa argumentasi tersebut yaitu:
- Meskipun tingkat volatilitas harga saham cukup tajam, tetapi pergerakan harga instrumen ini masih bisa dipelajari.
- Saham dirilis oleh perusahaan dengan fisik dan nilai aset yang jelas.
- Saham yakni instrumen investasi yang legal di Indonesia dan diawasi oleh OJK.
Apabila ketimbang 5 instrumen investasi sebelumnya, saham memang mempunyai tingkat risiko yang paling tinggi. Namun bukan memiliki arti tingkat risiko tersebut mampu dihemat. Hal ini tergantung dengan bagaimana penanam modal terkait mengorganisir risiko keuangan dan investasinya.
Pastikan Anda gunakan aplikasi trading saham yang terpercaya agar tidak terkena tipuan banyak sekali modus yang sering timbul akhir-akhir ini.
7. Investasi Skill
Jika pada nomor 1-6 yaitu instrumen investasi di pasar modal dan pasar keuangan, maka instrumen investasi untuk pemula nomor 7 ini yaitu instrumen untuk investasi di pasar tenaga kerja. Perlu dikenang bergotong-royong kata investasi tidak semata-mata untuk investasi pada hal berbau moneter saja melainkan juga hal-hal lain yang bisa menunjukkan nilai tambah (value added) bagi seorang individu (investor).
Investasi skill ini tidak kalah pentingnya mengenang lebih dari 70% dari 270 juta masyarakatIndonesia ialah generasi usia angkatan kerja (15-65 tahun). Kaprikornus tak heran jikalau kompetisi tenaga kerja di negeri ini cukup ketat. Oleh sebab itu, kiranya penting bagi generasi muda dikala ini untuk berinvestasi pada kemampuan atau keahlian gres juga alih-alih hanya berinvestasi di pasar modal saja.
Investasi ini mampu dilakukan untuk skill apapun entah itu mempelajari bahasa gres, keterampilan di bidang internet dan lain sebagainya. Untuk mendukung hal ini, pemerintah Indonesia sudah mengadakan berbagai program training, mulai dari pembinaan offline di Dinas Ketenagakerjaan hingga acara training online seperti, Prakreja atau Digital Talent Scholarships.