Kera dan simpanse sering dilihat selaku binatang yang serupa. Memang keduanya sama-sama hewan primata yang mempunyai fisik yang khas, tetapi banyak orang yang belum bisa menyaksikan perbedaannya.
Kadang malah ada orangtua yang mengajarkan pada anaknya yang masih kecil jika simpanse yaitu nama lain dari monyet.
Padahal perbedaan monyet dan kera sebetulnya cukup spesifik, hanya saja masih banyak orang yang belum mengenali.
Ada beberapa perbedaan yang dapat ditemukan antara kedua binatang primata ini, dimulai dari ciri fisiknya, klasifikasinya, hingga habitatnya.
Daripada ingin tau apa beda monyet dan monyet, yuk kita simak dulu penjelasannya berikut ini.
Baca juga: Sejarah Plague Doctor, Pahlawan Bermasker Paruh Burung Saat Wabah Black Death
Antara monyet dan kera memiliki pembagian terstruktur mengenai ilmiah yang tidak sama

(foto: natureworldnews)
Beda antara simpanse dan monyet yang pertama yakni perihal penjabaran ilmiahnya. Kera digolongkan ke dalam famili Hylobatidae atau Hominidae, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut ape.
Sementara itu, kera digolongkan ke dalam famili Cebidae atau Callitrichidae.
Dalam bahasa Inggris, simpanse yaitu monkey. Di dunia ini cuma ada 20 spesies monyet, namun ada sebanyak 260 spesies kera yang masih bertahan hidup. Jelas bahwa kera lebih banyak daripada monyet.
Ada beberapa jenis simpanse yang hanya bisa hidup di negara tertentu. Beberapa jenis monyet yang familiar di Indonesia adalah bekantan, lutung, beruk, dan simpanse pantai.
Satu lagi faktanya, bahwa ternyata kera dan insan tergolong ke dalam famili yang serupa adalah Hominidae. Begitu juga orangutan, gorilla, kera, siamang, dan owa yang juga termasuk ke dalam famili Hominidae.
Kera memiliki ukuran lengan yang lebih panjang dan badan yang lebih besar

(foto: jcu)
Spesies mirip orangutan, gorilla, monyet, dan siamang populer sebagai hewan primata dengan fisik yang jauh lebih besar ketimbang beberapa spesies kera.
Jika dibandingkan dengan kera, ternyata simpanse juga punya lengan dengan ukuran lebih panjang. Itulah mengapa simpanse cukup mudah untuk bergelantungan atau mengayunkan badannya di pohon.
Tentang caranya bergerak, simpanse memang tidak mengayunkan tubuhnya mirip yang dijalankan monyet. Tapi monyet bisa berlarian tanpa beban di antara banyak cabang, antara satu pohon ke pohon lain.
Kaki dan tangannya sungguh lincah bergerak. Kecepatan geraknya setara dengan hewan mamalia lainnya seperti kucing atau anjing.
Baca juga: Kisah Hidup Ip Man, Mengajar Wing Chun Sampai Akhir Hayat
Kera lebih cerdas dan suka menyendiri, sedangkan monyet suka berkelompok

(foto: theconversation)
Ciri-ciri fisik yang lain yang menjadi perbedaan monyet dan simpanse berikutnya adalah bab ekornya. Ekor monyet lebih panjang dibandingkan monyet.
Bahkan beberapa spesies monyet justru tak punya ekor sama sekali. Bagian ekor ini tidak terlihat kuat pada gerakannya mirip lengan atau kakinya, sebab memang habitat simpanse tidak memerlukan gerakan yang sangat lincah.
Untuk habitatnya, simpanse sebenarnya lebih banyak tinggal di atas permukaan tanah, sedangkan simpanse hidup di pohon-pohon. Seringkali monyet lebih lebih gampang untuk dijumpai di kebun hewan dalam keadaan sendirian.
Kecenderungan monyet ialah hidup secara soliter atau tidak berkelompok, sedangkan monyet yang lincah suka hidup berkelompok.
Meski tampakpasif, beberapa monyet lebih cerdas alasannya volume otaknya besar, contohnya monyet yang tergolong hewan paling cerdas.
Keduanya punya keunikan yang sudah sesuai dengan habitatnya di alam ini

(foto: journalofcuriousthing)
Itulah beberapa ciri-ciri yang menunjukkan beda monyet dan simpanse, sesudah selama ini mungkin kita anggap keduanya sama saja.
Pada dasarnya, antara kera dan kera masing-masing punya keunikan yang telah sesuai dengan habitatnya di alam ini.
Entah itu simpanse maupun simpanse, keduanya mampu mempergunakan sumber daya di lingkungannya untuk memadai kehidupannya.
Sebagai satwa liar, populasinya di alam bisa terancam akhir penebangan hutan atau perburuan ilegal yang dilakukan oknum tertentu.
Seperti salah satu spesies bekantan yang hidup di daerah pesisir Kalimantan dan terancam punah kalau jumlah pohon berkurang. Semoga kita bisa ikut melindungi satwa liar dengan tidak merusak lingkungan hidupnya.