Kendaraan roda dua mirip skutik, sepeda komuter, roda tiga termasuk becak lazimnya memakai tata cara rem tromol untuk pengereman. Tapi kali ini kita tidak akan berbicara banyak ihwal jenis kendaraan tersebut karena postingan ini akan secara khusus membicarakan cara kerja rem tromol kendaraan beroda empat. Teknologi yang dianggap terbelakang dalam dunia unsur mobil ini masih eksis alasannya adalah satu hal: murah. Lantas, sejauh mana efisiensi rem tromol mobil? Baca artikelnya sampai final ya!
Daftar Isi
Cara Kerja Rem Tromol Mobil

Guna memangkas harga komponen kendaraan beroda empat, produsen kendaraan roda empat lazimnya lebih menentukan rem tromol karena kombinasi keefektifan dan harganya. Jenis tata cara rem ini banyak dipakai pada roda belakang sebagian besar kendaraan beroda empat hatchback, sedan entry-level & MPV.
Namun rem mobil ini juga kini banyak dipakai pada roda depan & belakang truk, bus, dan kendaraan komersial lainnya dalam variasi dengan tata cara aktivis rem hidrolik dan pneumatik baik dengan tekanan udara atau tabung vakum.
Definisi dan Sistem Cara Kerja Rem Tromol Mobil
Buat kau yang belum tahu, metode cara kerja rem tromol kendaraan beroda empat juga dikenal sebagai sistem rem ‘Internal Expanding Shoe Type‘. Jenis rem ini menerima namanya dari struktur tromol yang berbentuk silinder. Di dalam bagian ini ada beberapa bagian konvensional dari suatu rem yang ditempatkan. Meski ada cukup banyak variasinya, namun rem tromol terbagi dalam tiga jenis: mekanis, hidrolik & pneumatik.
1. Mekanik
Dalam tata cara mekanis mirip pada roda dua & becak otomatis, tapak rem digerakkan oleh tuas, yang melekat pada linkage & pedal rem. Ketika kau menekan pedal rem, tuas akan berputar. Sehingga menimbulkan tapak rem mengembang keluar dan bergesekan dengan tromol.
Gesekan antara kampas rem dan tromol ini menjadikan tromol berhenti berputar; sehingga menghentikan roda. Sebaliknya, dikala kau melepaskan pedal rem, pegas akan retraksi dan mengembalikan tapak rem ke posisi semula. Aksi ini menciptakan celah antara keduanya dan menunjukkan kesempatan untuk ban memutar kembali dengan bebas.
2. Hidrolik
Sistem rem hidrolik mirip yang di mobil dengan rentang harga menengah ke atas sedikit lebih unggul daripada tata cara rem tromol yang mekanis. Dalam rancangan ini, silinder roda hidrolik akan menggantikan tuas yang layaknya ada di gardan mobil. Dalam sistem hidrolik, bukannya tuas melainkan piston silinder roda yang hendak mendorong kampas rem ke luar.
Bagian ini akan duduk pas pada pelat jangkar atau pelat pengereman. Proses ini akan menekan bagian-bagian tata cara rem gotong royong dan merubah poros kendaraan beroda empat. Saat kau menekan pedal rem, oli di master silinder rem akan menggandakan gaya hidrolik yang dikirim ke silinder roda.
Dengan demikian, proses ini akan menimbulkan pistonnya terdorong ke luar. Piston, pada gilirannya akan menjadikan kampas rem mengembang dan bergesekan dengan tromol. Gesekan antara kampas rem dan tromol inilah yang mengakibatkan tromol berhenti berputar, sehingga roda pun berhenti.
3. Pneumatik
Selanjutnya, tipe ketiga yaitu metode rem berbantuan pneumatik. Sistem ini digerakkan oleh tekanan udara yang bekerja dengan prinsip yang serupa dengan tata cara rem mekanis. Komponen ini juga terdiri dari tuas ukuran lebih besar atau yang berupa ‘S’.
Inilah mengapa sistem cara kerja rem tromol mobil yang satu ini juga punya nama lain sistem rem “S-Cam”. Bedanya, alih-alih tuas yang melakukan pekerjaan udara bertekanan tinggi akan menggerakkan piston pneumatik yang memutar kampas. Untuk penggunaannya, tata cara ini lazim dipakai pada sebagian besar kendaraan komersial menengah hingga berat.
Kelebihan dan Kekurangan dari Rem Tromol Mobil
Berbeda dengan cara kerja mesin mobil yang dipengaruhi banyak komponen, rem tromol cenderung lebih basic dalam pendekatannya. Inilah mengapa, huruf rem kendaraan beroda empat yang satu ini mampu dengan mudah dipilah-pilah dengan sederet kekurangan dan kelebihannya.
Kelebihan:
Desain lebih sederhana.
Lebih sedikit bagian yang bekerja.
Mudah & lebih murah untuk dibuat .
Biaya perawatan rendah.
Umur yang relatif lebih lama.
Kekurangan:
Gaya pengereman kurang baik dibandingkan dengan sistem cakram.
Rem dapat aus dikala pengemudi menggunakannya untuk waktu yang lama.
Lapisan kampas rem umumnya yang dibuat dari asbes yang berbahaya bagi insan.
Saat basah, cengkeraman pengereman menyusut secara signifikan.
Lapisan non-asbes mampu tertutupi kelembapan yang menjadikan kesempatanrem mendadak blong.
Masa Depan Rem Tromol Mobil
Untuk saat ini, produsen kendaraan beroda empat yang ingin berhemat terpaksa menentukan rem tromol karena beberapa alasan yang sudah diungkapkan di atas sebelumnya. Tapi itu bukan berarti bahwa rem tromol akan terus menerus menjadi pilihan ekonomis yang tidak meningkat .
Buktinya, bagian kendaraan beroda empat yang satu ini sudah cukup banyak berganti dari generasi pertamanya untuk kini dapat diaplikasikan ke mobil berukuran besar. Bukan mustahil, rem tromol akan jadi opsi yang menarik untuk memangkas ongkos pembuatan kendaraan beroda empat listrik. Untuk kini mungkin belum, namun kedepannya? Why not!