Cara membaca pulse oximeter harus dipahami baik bagi tenaga kesehatan maupun pasien yang ingin melaksanakan pengecekan mandiri di rumah. Oximeter tergolong alat pengukur saturasi oksigen bagi pasien yang mengalami gangguan respirasi. Alat ini juga biasa dipakai untuk memonitor keadaan pasien kritis secara kontinyu. Cara kerja pulse oximeter ialah menurut kemampuannya dalam membedakan tingkat absorbansi cahaya pada Deoksihemoglobin (Hhb) dan Oksihemoglobin (O2Hb).
Pemakaian alat ini mampu diandalkan pada pasien yang tingkat saturasinya mencapai di atas 90%. Hal ini dikarenakan selisih hasil bacaan oximeter dan standar rujukan dari saturasi oksigen rata-rata tidak hingga 2%, sementara patokan deviasinya <3%. Namun alat ini tidak bisa dipercaya pada pasien yang saturasinya <70%, gerakan pasien yang menciptakan pembacaan hasil tidak akurat dan pasien anemia berat.
Daftar Isi
Cara Membaca Pulse Oximeter
Cara Kerja Pulse Oximeter
Sebelum membicarakan cara membaca pulse oximeter sendiri, Kamu harus mengetahui cara kerja pulse oximeter. Pulse Oximeter mampu mengetahui perbedaan antara near infrared (IR) dan absorbansi cahaya merah (R) dalam hemoglobin.
Oksihemoglobin mampu menyerap cahaya infra merah lebih banyak ketimbang deoksihemoglobin. Sama mirip penampilan makroskopis pada darah arterial, kadar oksihemoglobin yang tinggi biasanya telrihat merah terperinci sebab tidak menyerap merah lebih banyak. Sementara performa pada darah vena tak terlalu merah, mengenang kadar deoksihemoglobinnya lebih tinggi yang menjadikan carahay merah lebih banyak diserap.
Karena memanfaatkan prinsip kerja di atas, alat ini didesain dengan 2 bab probe yang bisa mengapit jaringan. Di satu sisi probe ialah dioda pemancar cahaya untuk memancarkan sebanyak 2 panjang gelombang berlainan, yakni near IR 94-
nm dan gelombang merah 660nm. Sementara di bab/segi lainnya ada sensor cahaya yang mendeteksi cahay lain yang melalui tata cara jaringan tubuh. Mengingat perbedaan kesanggupan tingkat absorbansi cahaya pada Hhb dan O2Hb ini, maka alat ini mampu memilih proporsi hemoglobin yang terikat bareng oksigen.
Pengukuran Saturasi Oksigen dengan Oximeter
Jika dilihat secara teori, oximeter mengukur dua bagian absorbansi, diantaranya alternating current (DC) dan direct current (DC). DC akan merepresentasikan cahaya tertentu yang melalui jaringan,kapiler dan vena yang bersifat statis serta tak dipengaruhi aspek lain. Sementara fatwa AC sendiri merepresentasikan cahaya tertentu yang melalui arteri kemudian berfluktuasi berdasarkan siklus kardiak. Adapun siklus kardiak ini mempunyai imbas dalam jumlah volume di bab darah arteri, karena itu proporsi absorbansi pada cahaya IR dan R senantiasa berubah.
Pulse oximeter memanfaatkan amplitudo absorbansi dalam perhitungan radiasi modulasi antara cahaya R : IR pada kedua komponen, baik AC maupun DC. Oleh kesannya diperoleh R value. Dalam kondisi saturasi oksigen yang rendah, kadar deoksihemoglobin (Hhb) meningkat sekaligus ada kenaikan absorbansi pada cahaya R. Inilah yang mengakibatkan terjadinya R value tinggi. Sementara ketika saturasi oksigennya meningkat/tinggu, maka kadar O2Hb (oksihemoglobin) meningkat, menyebabkan peningkatan pada absorbansi cahaya IR. Sehingga menurunkan nilai dari R itu sendiri.
Pada pulse oximeter lazimnya ada microprocessor yang bisa mengolah rasio terukur pada beberapa denyut nadi. Inilah alat yang menentukan kadar saturasi oksigen berdasarkan kurva kalibrasi, menurut hasil empirik lewat pengukuran R value dalam rentang 100%-70%. Maka dari itu hasil pengukuran yang didapat 70% . Karnenaya alat ini tidak akan bekerja dengan baik untuk mengecek pada pasien yang memiliki tingkat akurasi kurang dari 70%.
Tutorial Membaca Pulse Oximeter
Berikut prosedur cara membaca pulse oximeter yang harus Kamu pahami :
1. Pasang Alat ke Jari atau Daun Telinga
Jepitkan probe ke jari atau daun indera pendengaran. Namun pastikan Kamu meniadakan cat kuku apalagi dahulu sebelum menempelkan probe oximeter pada jari. Jangan bergerak semoga hasil pembacaan oximeter lebih akurat. Prosesnya sebenarnya tidak mengakibatkan rasa sakit, hanya depresi sedikit di bagian yang dijepitkan.
2. Mengukur Hasil Oximeter
Dari sinilah Kamu memulai cara membaca pulse oximeter. Saat oximeter dipasang di jari atau daun pendengaran, berkas cahaya akan mengukur kadar oksigen dan mengawasi perubahan cahaya dalam hemoglobin.
3. Buka Pemasangan Oximeter
Jika mekanisme pengukuran telah final dijalankan, Kamu tinggal membuka pemasangan oximeter untuk membaca hasil oximeter dari perangkat yang ditampilkan
Pembacaan Saturasi Oksigen Normal
Pada pasien yang sehat, oximeter akan memberikan hasil pembacaan antara 96%-99%. Hanya saja, setiap pembacaan di atas 89% masih dianggap normal. Pasien yang memperlihatkan hasil pembacaan oximeter dengan saturasi oksigen di bawah 89%, mungkin memerlukan asupan oksigen mendesak. Sementara tingkat saturasi oksigen kurang dari 85% berbahaya dan membutuhkan penanganan segera.
Selain menentukan saturasi oksigen, oximeter juga bisa membantumu mengidentifikasi atau mengukur denyut nadi. Pembacaan denyut nadi acap kali berkisar 60-75 BPM pada orang cukup umur, bahkan lebih tinggi hingga 115 pada belum dewasa.
Keterbatasan Penggunaan Pulse Oximeter
Pemakaian pulse oximeter dipakai untuk mengukur tingkat saturasi oksigen di dalam darah arteri mampu dibilang terbatas. Ada beberapa kekeliruan yang mampu terjadi, mirip kegagalan dalam membaca intermittent dropouts atau SpO2, SPO2 wajar palsu, fraksi O2Hb menurun imitasi atau lainnya.
Apa Saja Penyebab Kegagalan Pembacaan SpO2?
Pulse oximeter bisa saja tidak mampu membaca hasil SpO2 pada pasien yang memiliki perfusi jelek. Sebab pasien dengan perfusi perifer jelek mampu mengakibatkan amplitudo gelombang rendah sehinga tingkat akurasi bacaan pada SpO2 menurun. Ini artinya, bagian penting dalam menciptakan bacaan SpO2 yang akurat ialah denyut nadi arteri dan volume darah. Saat oximeter berusaha untuk mengukur SpO2 pada pasien dengan dilema perfusi, sehingga hasil yang tertera menjadi tidak akurat.
Ada beberapa keadaan kesehatan tertentu yang bisa menjadikan perfusi perifer jelek, ialah hipotensi dan atau vasokontriksi, akibat dari hipotermia, trauma hipovolemik, dan lainnya. Di samping itu, pemakaian manset tensi maupun gangguan arteri perifer pada bab atas tangan mampu menyebabkan amplitudo gelombang rendah.
Apa Saja Penyebab SpO2 Meningkat Palsu atau Normal?
Pulse oximeter biasanya memperlihatkan hasil saturasi oksigen berkembangpalsu atau wajar pada pasien yang mengalami keracunan CO atau krisis vasooklusif.
1. Keracunan CO
Gas karbon monoksida terikat oleh hemoglobin dengan kadar lebih besar dibandingkan oksigen, bahkan 240 kali lebih besar, sampai akhirnya membentuk ikatan berupa COHb. Kondisi inilah yang mengakibatkan kadar O2Hb menurun. Selain itu sifat dari COHb sama mirip O2Hb untuk menyerap cahaya berwarna merah (660 nm), namun COHb cuma menyerap cahaya IR lebih minim ketimbang O2Hb. Maka dari itu, oximeter hanya memancarkan near IR dan cahaya merah tapi tidak mampu membedakan antara O2Hb dan COHb.
2. Krisis Vasooklusif
Pada penderita anemia sicle cell pengukuran saturasi oksigen yang dijalankan oximeter acap kali kurang akurat, terlebih dalam kondisi krisis vasooklusif. Ada banyak penelitian yang memperlihatkan pemeriksaan oximeter pada penderita anemia, menunjukkan hasil saturasi berkembangartifisial atau normal. Penyebabnya yaitu keadaan dishemoglobinemia, sehingga mengakibatkan hasil bacaan saturasi oksigen yang lebih tinggi dibandingkan keadaan fraksi O2Hb sebetulnya.
Nah, itulah beberapa hal terkait cara membaca pulse oximeter dan kondisi-kondisi tertentu yang menimbulkan pembacaan pada pulse oximeter menjadi tidak akurat.