KichanHelp.com – Punya rumah sendiri tentu merupakan cita-cita semua orang, termasuk para generasi milenial yang katanya akan lebih sukar menerima aset ini karena harga rumah yang terus naik sementara milenial memiliki pola hidup yang lebih konsumtif dibandingkan generasi sebelumnya.
Anggapan ini tentu tidak sepenuhnya salah dan tidak sepenuhnya benar, mengenang selain harga rumah yang naik dan millennial yang konsumtif, banyak juga millennial yang kesulitan membeli hunian alasannya adalah pendapatannya pas-pasan.
Sebelumnya investbro pernah membicarakan perihal berbagai cara menabung untuk berbelanja rumah, namun artikel itu tidak membicarakan spesifik untuk orang dengan penghasilan 3 juta.
Namun demikian, berbelanja rumah bagi Anda yang gajinya mepet UMR kini bukan cuma impian belaka asalkan Anda tahu bagaimana caranya.
Berikut ini cara menabung untuk beli rumah dengan honor 3 juta per bulan:
1. Cari Rumah Yang Anda Inginkan Terlebih Dahulu
Langkah pertama adalah cari rumah yang Anda harapkan dan berapa harganya apalagi dulu. Jangan terlalu pesimistis namun juga jangan terlalu optimis. Cari rumah yang sekiranya cukup untuk daerah tinggal keluarga Anda beberapa tahun kedepan.
Setelah ketemu rumah yang berdasarkan Anda pas, cari tahu harganya berapa dan perkirakan jika memakai KPR, berapa kira-kira DP dan cicilannya. Jangan lupa juga tentukan target kapan Anda mampu berbelanja residensial tersebut. Untuk membantu Anda, berikut ini Investbro cantumkan link kalkulator simulasi KPR untuk Anda.
Nah, sesudah segala rincian soal rumah sudah Anda definisikan, kini saatnya Anda memilih taktik untuk menyimpan uang demi menerima residensial impian.
2. Pertimbangkan Rumah Subsidi
Rumah subsidi ialah salah satu acara pemerintah utamanya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (Kemen PUPR) untuk menawarkan perumahan dengan harga terjangkau bagi masyarakat berpendapatan menengah ke bawah.
Harga rumah subsidi ini beraneka ragam mulai dari Rp. 150.000.000 hingga Rp. 170.000.000 tergantung dengan lokasi dan akomodasi. Rumah subsidi ini juga bisa dicicil mulai dari ratusan ribu hingga 2 jutaan per bulan tergantung dengan tenor yang Anda pilih dan jumlah DP yang dibayarkan.
Jika takut uang yang Anda miliki tidak cukup untuk membeli rumah secara tunai, maka Anda bisa menghimpun uang untuk membayar DP rumah subsidi ini apalagi dahulu. Biasanya pihak bank mensyaratkan DP minimal 20% untuk developer yang tidak bekerjasama dengan mereka dan 10% untuk developer yang melakukan pekerjaan sama dengan mereka. Kaprikornus, pastikan Anda survey ke pihak bank juga.
3. Pertimbangkan Membangun Rumah Sendiri
Membeli rumah subsidi maupun non subsidi bukanlah satu-satunya opsi untuk memiliki rumah bagi orang yang memiliki gaji Rp 3.000.000 atau di bawahnya. Opsi lain yang mampu Anda fikirkan adalah membangun rumah sendiri di akrab rumah orang bau tanah.
Kekurangan dari membangun rumah sendiri adalah biaya yang diperlukan cukup besar dan proses pembangunannya mampu jadi lama. Akan tetapi, kelebihannya ialah dengan membangun rumah sendiri (terlebih jikalau tanahnya milik sendiri juga), ialah Anda mampu membangun rumah secara mencicil mulai dari pondasinya apalagi dulu gres yang yang lain atau membangun rumah sederhana apalagi dulu baru jika ada uang lagi diperbaiki.
Selain membangun rumah sendiri, Anda juga mampu memikirkan untuk membeli rumah hasil lelang pihak bank. Rumah lelang ini adalah aset yang disita oleh bank karena pemiliknya gagal membayar utang. Biasanya, harga rumah hasil lelang ini lebih murah dibandingkan harga beli baru.
4. Kurangi Biaya Gaya Hidup
Biaya gaya hidup yaitu unsur pengeluaran bulanan yang bisa diiris pertama kali begitu Anda ingin menabung untuk berbelanja sesuatu. Hal ini karena jikalau pengeluaran untuk pola hidup menyusut, keperluan sehari-hari dan kebutuhan cicilan tidak akan terusik sehingga kehidupan keluarga Anda bisa tetap damai.
Alihkan alokasi dana gaya hidup tersebut untuk tabungan beli rumah. Anda tidak butuhmengalihkan seluruhnya, cukup sebagian saja sekiranya Anda masih mampu menambah simpanan rumah sekaligus masih bisa bersenang-bahagia.
Apabila sudah punya pasangan, baik itu suami maupun Istri yang serupa-sama melakukan pekerjaan , Anda bisa mendiskusikan hal ini terhadap pasangan. Tanyakan, mana pengeluaran untuk gaya hidupnya beliau atau pengeluaran lain yang bisa dikurangi untuk berbelanja rumah.
5. Kurangi Biaya Untuk Membeli Kebutuhan Sehari-Hari
Umumnya, alokasi untuk keperluan sehari-hari adalah 50% dari pemasukan per bulan. Namun, apabila alokasi tersebut masih mampu dikurangi dengan tanpa mengorbankan esensi dari keperluan sehari-hari Anda maka kurangi saja untuk membeli rumah.
Misalnya, honor Anda 3 juta rupiah dan gaji suami 3 juta rupiah juga. Maka, ada duit 3 juta yang dipakai untuk membeli keperluan sehari-hari. Dengan duit 3 juta tersebut, Anda sudah mampu makan dengan beras mutu premium dan membeli sayur dari supermarket setiap harinya.
Nah, untuk tabungan beli rumah gres, Anda bisa mengganti beras premium dengan beras yang lebih hemat biaya dan mulai membeli ke pasar.
6. Cari Penghasilan Tambahan
Biaya hidup sudah dikurangi, namun uang yang terkumpul belum juga cukup? Maka kini saatnya Anda mencari penghasilan perhiasan dengan perjuangan sampingan. Saat ini ada banyak cara yang bisa dikerjakan untuk memperoleh pemasukan suplemen, mulai dari jadi driver ojek online, menjadi penulis atau desainer bebas dan lain sebagainya.
Dengan adanya penghasilan embel-embel, gaji 3 juta mampu bertambah menjadi 5 juta bahkan 10 juta. Uang yang ada pun mampu cukup untuk ditabung membeli urmah.
Kelebihan dari cara ini yaitu Anda bisa menerima pemasukan diluar penghasilan utama. Kekurangannya adalah, Anda harus bisa membagi waktu antara pekerjaan utama, pekerjaan sampingan, keluarga dan diri sendiri. Jangan sampai sebab terlalu konsentrasi pada kerjaan, Anda melupakan kesehatan diri Anda sendiri.
7. Investasi Sedari Dini
Tidak perlu menanti punya jodoh untuk bisa menabung beli rumah. Karena harganya yang mahal, maka sebaiknya Anda berinvestasi sedari dini entah Anda telah punya pasangan maupun belum. Berbeda dengan simpanan biasa, investasi mempunyai imbas compounding dan bunga majemuk yang mana besaran bunga ini akan makin besar seiring dengan makin lama Anda berinvestasi.
Untuk itu, sebaiknya Anda juga menentukan kapan Anda akan menikah dan membeli rumah sehingga Anda mampu menentukan aset investasi yang pas. Anda mampu menentukan reksa dana pasar uang kalau Anda ingin memiliki rumah dalam waktu akrab, reksa dana obligasi atau obligasi biasa jikalau Anda ingin membeli rumah dalam waktu menengah dan membeli reksa dana saham, reksa dana indeks atau saham umumuntuk investasi rumah dalam jangka panjang.
Memiliki hunian sendiri memang impian banyak orang. Akan namun, Anda harus ingat jika berbelanja aset ini tidak akan ada artinya jikalau dengan tanpa esensi. Esensi dari membeli rumah bukanlah seberapa jauh pencapaian finansial Anda. Esensi dari membeli rumah ialah menyediakan kawasan yang tenteram dan kondusif untuk tumbuh kembang keluarga Anda tercinta.