Harga saham bisa naik maupun turun secara tajam. Oleh karena itu selaku calon investor handal, Anda mesti tahu kapan harus beli atau kapan harus menjual instrumen ini supaya mampu untung.
Untuk menjadi trader yang handal, salah satu analisis teknik yang penting untuk dikuasai dalam menentukan kapan harus beli jual yaitu menentukan titik support dan titik resistance suatu saham. Apa itu titik support dan apa itu titik resistance dan bagaimana cara memilih keduanya? Simak artikel ini sampai final.
Apa Itu Support Pada Saham?
Support adalah titik terendah harga saham dalam jangka waktu tertentu. Misalnya, fluktuasi harga saham A pada tanggal 21 November 2022 yakni sebagai berikut:
Jam | Harga |
7 | 2300 |
8 | 2310 |
9 | 2305 |
10 | 2290 |
11 | 2285 |
12 | 2270 |
14 | 2305 |
15 | 2315 |
16 | 2325 |
17 | 2320 |
Maka, titik support saham A pada tanggal 21 November 2022 terletak pada harga 2270. Titik tersebut menawarkan harga terendah saham A pada masa terkait. Jika dilihat dalam kurva, titik ini berada di ujung paling bawah pergerakan harga saham.
Fenomena support mampu terjadi alasannya adalah ketika harga sebuah saham turun, penanam modal lebih banyak berbelanja saham tersebut alasannya percaya bahwa saham itu cukup berharga sehingga, adanya titik support mengindikasikan bahwa ada kemungkinan harga saham tersebut akan naik lagi.
Coba Anda lihat tabel harga di atas. 1 jam setelah menjamah harga 2270, harga saham A naik lagi ke harga 2305. Hal ini menawarkan bahwa titik support dalam saham A mampu menjadi sinyal jikalau harga saham tersebut bisa naik kembali.
Akan tetapi, banyak juga harga saham yang turun hingga menembus titik support-nya. Hal ini mampu terjadi jika penurunan harga saham tidak diikuti dengan jumlah undangan saham yang menguat sehingga, harga saham yang mirip ini umumnya akan terus turun sampai mampu mendapatkan titik support gres.
Fenomena ini disebut sebagai breakdown harga saham yang sering memaksa trader melakukan cut loss. Alternatif yang lain yakni melaksanakan average down kalau investor merasa saham tersebut masih pantas dikoleksi.
Dengan mengetahui dimana titik support sebuah saham berada, Anda akan tahu kapan semestinya berbelanja suatu saham.
Apa itu Resistance pada Saham?
Kebalikan titik support yaitu titik resistance. Resistance yaitu titik yang menawarkan harga saham tertinggi dalam suatu era. Dengan mengetahui dimana titik ini berada, Anda jadi tahu kapan mesti mengambil profit saham yang Anda miliki.
Jika menyaksikan kembali pada tabel di atas, titik resistance saham A pada tanggal 21 November terletak pada harga 2325 karena pada hari itu, harga tertinggi saham A ialah 2325 per lembar.
Titik resistance juga dapat ditembus. Apabila harga sebuah saham menembus titik ini, maka saham berpotensi mengalami breakout dan sedang mencari klimaks terbaru. Ini tidak hanya berarti saham tersebut terlalu mahal untuk dibeli namun juga potensi laba yang mampu Anda dapatkan juga meningkat.
Cara Menentukan Support dan Resistance Saham
Untuk menentukan letak kedua titik ini setidaknya terdapat 3 cara ialah:
1. Menyambungkan dua atau lebih titik support dan resistance dengan menggunakan garis ekspresi dominan
Harga sebuah aset condong berubah ubah dari waktu ke waktu. Oleh alasannya adalah itu, untuk menentukan kira-kira berapa level support dan resistance suatu saham, Anda mampu memadukan dua atau lebih titik tersebut ke dalam sebuah garis.

Pada gambar tersebut contohnya. Garis titik-titik tersebut adalah garis ekspresi dominan yang menyambungkan harga paling rendah sebuah saham selama bertahun-tahun. Lihat walaupun terus meraih titik tertinggi (resistance) terbaru, harga saham tersebut akan tetap memantul menuju level support yang gres juga. Hal ini disebabkan oleh langkah-langkah trader yang memperjualbelikan saham dalam waktu pendek.
Meskipun sederhana, garis ini mampu memberitahu Anda tentang beberapa hal seperti, rentang harga paling rendah dan tertinggi sebuah saham dari waktu ke waktu dan perayaan karena, umumnya penurunan dan kenaikan harga instrumen tersebut tidak akan jauh-jauh dari isu terkini pergerakan harga ini.
2. Moving Averages
Moving averages ialah garis yang menghubungkan harga rata-rata sebuah saham dalam masa tertentu. Garis ini mampu membantu Anda untuk menentukan titik support dan resistance serta memilih waktu kapan mesti jual dan kapan mesti beli.
Mari kita lihat teladan pada 50 day moving average yang tertera di gambar 2 di atas. Disitu jelas terlihat sesungguhnya garis moving average mampu menyinggung atau memangkas level support.
Garis tersebut juga bisa menjadi sinyal bahwa suatu animo akan membalik. Hal ini terjadi bila kemiringan garis moving average jadi lebih landai sehingga pada suatu level tertentu terlihat mirip telah mencapai titik resistance. Namun demikian, garis ini hanya akan berfungsi dengan baik bila harga saham sedang bergerak ke arah musim tertentu.
3. Fibonacci Retracement
Indikator teknis yang lain yang sering dipakai dalam menentukan level support dan resistance dalam saham yakni fibonacci retracement. Fibonacci retracement adalah instrumen teknikal yang membagi kemiringan antara harga tertinggi dan harga paling rendah suatu instrumen dengan bilangan-bilangan fibonacci.
Indikator ini sering digunakan oleh trader alasannya adalah dengan menggunakan indikator ini, para trader mampu mengidentifikasi potensi penurunan dan kenaikan harga secara lebih sempurna dan akurat alasannya mekanisme ini menghemat peluangadanya sinyal palsu yang timbul balasan transaksi trading dari trader lain.
Aspek lain yang perlu Anda pikirkan dalam memilih level support dan resistance ialah kecenderungan pergeseran harga saham ke level harga dengan angka bulat mirip, 100, 120 dan lain-lain.
Hal ini karena secara umum dikuasai pemain dalam pasar modal yakni penanam modal ritel yang notabene enggan untuk memasarkan atau berbelanja instrumen dengan fraksi harga paling rendah seperti 101, 102, 122 dan lain sebagainya. Akibatnya, harga suatu instrumen termasuk saham akan lebih sukar menembus level harga tersebut.
Kesimpulan
Support dan resistance yaitu titik terendah dan tertinggi harga suatu saham pada abad waktu tertentu. Kedua titik ini memiliki kegunaan untuk menentukan kapan investor dan trader harus membeli atau menjual instrumen tersebut. Setidaknya, ada tiga cara untuk menentukan kedua level ini yakni, menggunakan garis isu terkini, moving average dan fibonacci retracement.
Nah, itu tadi pembahasan perihal cara memilih support dan resistance dalam saham. Jika Anda merasa bahwa cara menentukan kedua level ini cukup sukar, Anda kini tidak perlu cemas. Sebab, indikator-indikator di atas biasanya sudah tersedia di aplikasi saham.
Anda hanya perlu belajar cara menggunakan aplikasi tersebut dan sedikit memahaminya semoga Anda bisa membaca hasil indikator terkait dengan baik dan benar.
Walaupun judulnya yakni cara menentukan support dan resistance dalam saham, bergotong-royong cara-cara di atas juga mampu Anda gunakan untuk instrumen lainnya seperti, forex, cryptocurrency, komoditas dan lain-lain. Selamat menjajal .