Pernahkah Anda berpikir bagaimana kalau berpergian ke mana-mana tapi tak punya duit tunai di dompet dan tidak punya saldo uang di mobile banking? Ya, pasti Anda akan kebingungan. Apalagi jika di tengah jalan ban kendaraan Anda bocor atau punya keperluan mendesak lainnya.
Sama halnya dengan untuk memenuhi keperluan individu, posisi uang kas dalam sebuah perusahaan juga sungguh penting baik untuk melaksanakan transaksi yang terjadi ketika itu juga maupun untuk berjaga jaga. Perbandingan ini sering menjadi usulanbagi investor saham dengan mengevaluasi laporan keuangan.
Sebab, duit kas dapat eksklusif ditukarkan dengan apapun yang diharapkan oleh perusahaan entah itu membeli peralatan maupun bayar utang. Maka dari itu, tak aneh jika kas menjadi aset yang paling likuid dalam akuntansi dan mesti dijumlah benar-benar.
Salah satu indikator dalam pembukuan keuangan yang menjadikan kas sebagai faktor utama ialah cash ratio atau rasio kas. Rasio kas harus dijumlah dengan teliti biar kas perusahaan cukup untuk menyanggupi kebutuhan perusahaan tersebut.
Pengertian Cash Ratio
Cash ratio (rasio kas) yakni rasio perbandingan antara jumlah duit kas dan setara uang kas yang dimiliki perusahaan dengan keharusan atau utang jangka pendek perusahaan tersebut. Setara uang kas di sini ialah aset lain yang mampu segera dicairkan menjadi duit kas.
Contoh sederhananya adalah, jikalau Anda punya utang 100.000 terhadap seseorang berjulukan A dan datang-datang A menagih utang tersebut padahal ketika itu Anda cuma punya duit tunai 50.000. Tapi, Anda tidak khawatir alasannya di dalam simpanan, Anda punya duit 200.000 yang mampu segera Anda ambil.
Dalam masalah ini, yang dinamakan duit kas adalah duit 50.000 yang Anda pegang sedangkan yang dinamakan setara kas ialah duit 200.000 yang bisa segera Anda ambil. Rasio kas ialah perbandingan antara duit yang Anda pegang ditambah uang dalam simpanan Anda dengan total utang Anda kepada A.
Nilai Ideal Cash Ratio
Nilai Cash ratio yang bagus ialah jika hasil perbandingannya sama dengan 1. Ini artinya jumlah uang tunai yang dimiliki oleh perusahaan tersebut sama besar dengan utang yang mesti dibayarkan.
Jika nilai rasio ini kurang dari 1, maka artinya perusahaan tidak mempunyai uang tunai yang cukup untuk membayar utang jangka pendek mereka sehingga dikala utang tersebut ditagih, mereka mesti menjual aset-aset lainnya. Sebaliknya jikalau nilai rasio kas sebuah perusahaan lebih dari 1, artinya duit tunai milik perusahaan tersebut lebih dari cukup untuk membayar utang.
Nilai cash ratio yang besar tidak senantiasa mempunyai arti baik sebab, bisa saja sebuah perusahaan yang mempunyai cash ratio yang besar ialah perusahaan yang enggan berinvestasi.
Sebaliknya, nilai cash ratio yang rendah mampu mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut sedang perluasan sehingga, Anda mesti memikirkan indikator keuangan lain mirip current ratio dan rasio solvabilitas juga agar hasil analisis Anda valid.
Manfaat Cash Ratio
Bagi penanam modal atau kreditur, mengetahui nilai rasio ini akan menolong mereka mengetahui tingkat keselamatan berinvestasi atau meminjamkan duit kepada suatu perusahaan. Gampangnya tentu Anda akan berpikir pikir lagi untuk meminjamkan duit terhadap orang yang utangnya telah banyak dan tidak mempunyai duit sepeserpun di dompet.
Adapun faedah menjumlah rasio kas bagi sebuah perusahaan yakni biar perusahaan tersebut tahu apakah mereka mampu mengeluarkan uang kebutuhan jangka pendek yang mereka miliki dan mendefinisikan kebijakan untuk menanggulangi persoalan jikalau ternyata uang tunai yang mereka punya tidak bisa menutupi utang jangka pendek mereka.
Rumus Cash Ratio
Rumus cash ratio yakni:
Cash ratio = (uang kas + aset setara uang kas) / utang jangka pendek
Dilansir dari laman Investopedia, yang dimaksud dengan aset setara uang kas yaitu aset-aset yang mempunyai kriteria berikut:
- Aset yang dapat dicairkan dengan mudah entah itu dijual di pasar modal maupun di pasar keuangan.
- Memiliki struktur pasar sekunder yang kuat atau mempunyai tingkat likuiditas tinggi sehingga dapat memfasilitasi transaksi perdagangan dengan mudah dan dengan harga yang sempurna.
- Biasanya instrumen ini adalah instrumen yang tingkat keuntungan dan resiko nya relatif rendah.
Contoh instrumen yang mampu masuk ke dalam kategori ini ialah saham biasa, obligasi pemerintah dan instrumen pasar keuangan lainnya (termasuk deposito sebagaimana pola di bab sebelumnya).
Contoh Perhitungan Cash Ratio
PT Maju Mundur Nusantara Tbk mempunyai aset lancar sebesar 500 juta rupiah. Di antara duit 500 juta tersebut terdapat 150 juta uang tunai dan simpanan umumdi rekening bank, 100 juta deposito dan 100 juta aset dalam bentuk obligasi pemerintah.
Di dikala yang sama, perusahaan tersebut harus mengeluarkan uang utang tanpa hambatan sebesar 350 juta rupiah terhadap bank dan supplier. Maka, nilai rasio kas PT Maju Mundur Nusantara ialah sebesar:
Cash ratio = (150 juta + 100 juta + 100 juta) : 350 juta = 1
Dengan mempunyai nilai cash ratio sama dengan 1, artinya total uang kas dan aset setara duit kas yang dimiliki oleh PT Maju Mundur Nusantara Tbk cukup untuk mengeluarkan uang semua utang tanpa hambatan mereka. Hanya saja, bila utang tersebut mesti dibayar dalam satu kali waktu, kesannya PT Maju Mundur Nusantara Tbk tidak akan memiliki sisa duit kas lagi.
Faktor Yang Mempengaruhi Cash Ratio
Sama mirip indikator keuangan yang lain, tidak ada kriteria rasio kas untuk semua industri. Standar rasio kas pada setiap industri yang berlawanan beda. Berikut ini beberapa faktor yang mampu mempengaruhi nilai rasio ini:
1. Jenis Industri
Beberapa industri secara natural cukup tergantung dengan adanya utang atau kewajiban tanpa hambatan. Contoh dari jenis industri ini ialah industri konstruksi yang umumnya perlu pinjam ke bank dulu semoga bisa membangun rumah atau kantor. Industri perbankan itu sendiri juga tergantung dengan ‘utang’ berupa tabungan yang diperoleh bank dari nasabah.
Oleh alasannya itu, supaya analisis yang Anda lakukan bisa reliable, bandingkan beberapa perusahaan yang bergerak di dalam industri yang sama dan ambil rata-ratanya.
2. Kondisi Perusahaan
Perusahaan yang sedang tumbuh umumnya tekun menggunakan uang kas yang mereka miliki untuk investasi. Di segi lain, perusahaan yang sedang ada dalam tahap ini kadang kala juga tidak sungkan untuk meminjam duit ke bank atau mencari pendanaan tambahan ke investor.
Akibatnya yakni, tingkat cash ratio perusahaan seperti ini kemungkinan besar akan rendah.
3. Kondisi Ekonomi
Sama seperti individu kebanyakan, kondisi ekonomi yang tidak stabil di suatu negara akan menciptakan perusahaan lebih memilih mencairkan aset yang mereka miliki di pasar modal sehingga rasio kas perusahaan tersebut akan besar.
Kesimpulan
Cash ratio membandingan jumlah kas perusahaan dengan utang tanpa kendala perusahaan tersebut. Nilai rasio ini akan menolong Anda mengidentifikasi risiko berinvestasi di sebuah perusahaan.