KichanHelp.com – Ada beberapa indikator teknis yang lebih sering ditemukan dalam pasar forex dibandingkan pasar saham atau pasar komoditas lainnya. Salah satu diantaranya adalah diamond pattern.
Apa itu diamond pattern dan bagaimana teladan ini lebih sering didapatkan di forex dibandingkan saham? Simak penjelasannya berikut ini.
Pengertian Diamond Pattern
Diamond pattern adalah contoh grafik harga yang mempunyai bentuk seperti dengan bentuk sebuah berlian. Pola ini acap kali bisa berada di bab bawah maupun di bab atas trend. Apabila terjadi di bab atas maka disebut sebagai diamond top dan jika terjadi di bawah disebut sebagai diamond bottom.
Diamond top bisa menjadi sinyal bearish reversal sementara diamond bottom bisa menjadi sinyal bullish reversal. Pola ini mampu terbentuk dengan menyambungkan garis resistance dan garis support titik harga sebelum harga puncak dengan garis resistance dan garis support sesudah harga puncak.
Boleh dikatakan teladan ini yaitu salah satu teladan grafik yang jarang terjadi. Akan namun, kalaupun terjadi tidak jarang beliau mampu menjadi indikator teknis yang bagus. Sayangnya, kadang kala ketika teladan ini terjadi trader menanti adanya true breakout apalagi dulu sehingga tak jarang mereka melewatkan kesempatan baik.
Diamond pattern adalah salah satu grafik harga yang lebih sering dijumpai pada pasar forex dibandingkan pasar saham karena pasar forex relatif lebih likuid dibandingkan pasar saham sehingga trader lebih gampang mengidentifikasi adanya pola ini.
Jenis-Jenis Diamond Pattern
Terdapat dua jenis diamond pattern yang mesti dimengerti oleh seorang trader forex. Dua jenis diamond pattern tersebut yakni diamond top dan diamond bottom. Diamond top terletak di bagian atas grafik harga sesudah adanya ekspresi dominan peningkatan sementara diamond bottom berada di bagian bawah grafik harga sehabis adanya trend penurunan.
Baik diamond top maupun bottom ialah acuan reversal sehingga, kalau ada diamond top muncul, itu artinya isu terkini peningkatan harga akan selsai sementara kalau diamond bottom yang timbul, ekspresi dominan penurunan harga berakhir.
Karakteristik Diamond Pattern
Dalam diamond pattern, terdapat dua penjabaran grafik harga adalah grafik harga tertinggi atau terendah (peak atau bottom) serta harga-harga yang muncul sesudah titik harga tertinggi atau terendah tersebut (through). Setelah mengetahui pengelompokan harga ini mari kita beralih ke karakteristik diamond pattern berikut ini:
- Diamond pattern timbul sehabis demam isu yang besar lengan berkuasa tetapi mulai melambat sehingga grafiknya mulai datar.
- Pada pola ini, harga puncak lebih tinggi dibandingkan harga-harga berikutnya maupun sebelumnya (through).
- Pada acuan diamond, garis resistance sebelum harga puncak menunjukkan higher high sementara garis supportnya menawarkan lower low. Akan tetapi, setelah puncak terjadi, garis resistance memberikan lower high sementara garis support menawarkan higher low.
Diamond pattern kadang-kadang disalah artikan sebagai head and shoulders dan double top/bottom pattern. Hal ini masuk akal saja alasannya adalah bentuk polanya memang mirip. Tapi, umumnya contoh diamond ini muncul sebelum adanya acuan head and shoulders dan mempunyai bentuk yang lebih random dibandingkan teladan grafik double top dan double bottom yang masing-masing seperti karakter M dan W.
Contoh Diamond Pattern
Untuk lebih memahami bagaimana diamond pattern dalam kurva harga, mari lihat beberapa contoh berikut ini:

Gambar 1 di atas yaitu contoh dari adanya diamond top.Pada gambar di atas terperinci sebenarnya garis A menawarkan bahwa sebelum harga puncak, garis resistance memperlihatkan higher high sementara garis C memperlihatkan kalau garis support menemukan lower low.
Setelah puncak harga terjadi, garis B memberikan lower high sementara garis D menunjukkan higher low. Perlu diingat bahwasannya bentuk diamond pada kurva ini tidak perlu simetris.
Cara Menggunakan Diamond Pattern dalam Trading
1. Manfaatkan garis resistance dan support
Garis resistance dan support adalah dua garis dasar yang harus dikuasai oleh trader instrumen apapun. Untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya contoh diamond dalam pergerakan harga mata uang yang sedang Anda analisis, Anda mampu memadukan garis resistance dan garis support harga-harga yang terletak sebelum titik puncak dan garis resistance dan garis support yang ada setelahnya.
Kalaupun nantinya ternyata garis resistance dan support yang terakhir tidak membentuk diamond pattern, bisa jadi keduanya membentuk teladan lain entah itu teladan triangle atau wedges yang mana contoh lain ini juga bisa mengindikasikan adanya keberlanjutan atau pembalikan musim.
2. Perjelas dengan indikator teknis lainnya
Diamond pattern yakni salah satu jenis chart pattern yang jarang timbul. Namun sekalinya muncul mampu ada dalam time frame analisis berapapun sehingga, trader perlu hati-hati. Cara untuk hati-hati tersebut yaitu dengan memasang indikator teknis forex akurat lain yang sekiranya mampu menjadi konfirmasi jikalau segera ada pembalikan demam isu harga.
Dengan demikian, trader tidak perlu menanti breakout terlebih dulu sebelum membuka posisi entah posisi jual atau beli.
3. Tidak perlu menunggu breakout
Tips yang ketiga adalah Anda tidak perlu menanti breakout. Jika telah memilih acuan diamond dengan cara di atas serta memastikan perkirakaan adanya demam isu pembalikan harga dengan indikator teknis lainnya, maka Anda tidak perlu menanti breakout untuk membuka posisi.
Bukalah posisi baik jual maupun beli setelah harga tertinggi terjadi dan sebelum adanya breakout di pasar. Khususnya kalau yang terjadi adalah diamond top. Sebab, bila Anda membuka posisi jual ketika sudah terjadi breakout, tidak menutup kemungkinan jikalau harga jual aset Anda akan terus menurun.
Sebaliknya, membuka posisi beli sebelum breakout pada diamond bottom akan memperbesar jumlah keuntungan yang bisa Anda peroleh. Karena itu artinya, Anda sukses berbelanja mata duit dengan harga yang rendah dan berkesempatan untuk menjualnya kembali pada harga yang lebih tinggi.
Oleh alasannya itu, tentukan Anda juga menerapkan exit order yang sempurna. Untuk diamond top, usahakan Anda tidak membuka posisi jual dengan limit order. Karena itu artinya, aset Anda akan semakin usang terjualnya sehingga, tidak menutup kemungkinan Anda justru akan merugi.
Adapun untuk diamond bottom, entry order mampu dilakukan dengan taktik apapun meskipun jika dikerjakan dengan market order, trader mampu menerima aset dengan harga yang rendah dan dengan lebih cepat.
Kesimpulan
Diamond pattern yaitu chart pattern dengan contoh yang seperti gambar berlian. Pada teladan ini, ada harga yang lebih tinggi dibandingkan tingkat harga lain yang ada sebelumnya maupun sesudahnya sehingga sering kali disalah pahami sebagai head and shoulders pattern atau double top pattern. Padahal, kalau trader mampu mengidentifikasi contoh ini dengan benar, diamond pattern bisa menjadi acuan reversal yang cukup akurat.