Burung garuda sudah usang populer sebagai lambang negara. Garuda ditampilkan dengan wujud gabungan antara burung dan insan.
Bagian kepala, moncong, sayap, dan ekornya seperti burung rajawali, namun bab tangan dan kakinya mirip manusia.
Konon ketika garuda melayang, sayapnya mampu menutupi bab bumi dari sinar matahari. Ukurannya yang begitu besar dipandang sebagai simbol kekuatan.
Baca juga: Sejarah Badut, Penghibur di Kerajaan yang Berubah Makara Sosok Menakutkan
Terdapat arca Garuda di beberapa candi dan menceritakan insiden tertentu

(foto: tamilandvedas)
Arca Garuda bisa ditemui di beberapa candi seperti Kedhaton, Sukuh, Prambanan, Penataran, dan masih ada beberapa candi lainnya. Masing-masing arca menceritakan insiden tertentu.
Misalnya di Candi Kedhaton yang menceritakan Garuda memangsa nasadha atau orang-orang jahat.
Di Candi Sukuh, Garuda digambarkan sedang memangsa kura-kura raksasa. Lain lagi di Candi Prambanan, bahwa Garuda di erat arca Wisnu menjadi arca pendamping yang menarik minat pengunjung.
Masih ada lagi kisah Garuda dalam insiden lain, misalnya raja Airlangga yang dianggap titisan dari Dewa Wisnu.
Airlangga pernah diceritakan menunggang burung raksasa yang kemudian disebut Garuda Wisnu Kencana atau GWK yang patungnya dibuat di Bali.
Menurut tradisi di Bali, Garuda pun dipandang mulia dengan sebutan ‘Tuan dari segala makhluk yang mampu melayang’ atau ‘Raja yang agung dari bangsa burung’.
Di kawasan Bali, burung garuda digambarkan tabrakan yang rumit dan warnanya keemasan cerah.
Sayapnya berwana kemerahan dan bersinar terang sehingga dianggap sebagai Dewa Api

(foto: shutterstock)
Tidak sedikit yang penasaran apakah burung ini sungguh-sungguh ada atau cuma tokoh mitologi dan perwayangan. Sejauh ini garuda di dunia faktual memang diidentikkan dengan rajawali.
Sebagaimana legenda burung phoenix, garuda juga memiliki ciri fisik yang agak menonjol .
Sayapnya berwana kemerahan dan memiliki sinar terperinci keemasan, sehingga para dewa menyangka bahwa garuda yakni jelmaan Dewa Agni atau dewa api.
Sejarahnya selaku lambang negara Indonesia juga tidak terjadi begitu saja. Awalnya tidak ada jambul di kepala, membawa pita dan perisai dengan warna berbeda, serta menambahkan gambar sinar matahari.
Tapi kesudahannya, desain burung garuda diubah menjadi mirip sekarang ini. Konon, Garuda melambangkan kekuatan, kebesaran, kegigihan, dan keberanian untuk melindungi sesuatu yang berarti.
Baca juga: Napoleon Bonaparte, Kaisar Prancis yang Berambisi Menguasi Eropa
Ditampilkan selaku sosok berbakti dan melindungi ibunya dalam pertarungan

(foto: culturetrip)
Cerita tentangnya terdapat pada mitologi Hindu. Sebagai makhluk mitologi, garuda bermula dari seorang mahaguru Resi Kasyapa yang mempersunting dua istri bernama Kadru dan Winata.
Dari istri berjulukan Kadru, Resi Kasyapa berketurunan Naga, sedangkan dari istri berjulukan Winata berketurunan Garuda.
Konon, istri yang bernama Kadru iri dengan Winata dan bermaksud untuk melakukan beberapa hal supaya Winata mampu pergi. Kadru menantang Winata untuk bertarung, tapi Kadru berlaku curang.
Kadru pun menang dan Winata menjadi budaknya. Garuda ditampilkan selaku sosok anak berbakti yang melindungi ibunya alasannya Naga pun dikerahkan untuk bertarung membantu Kadru.
Berkelana mencari air suci dan berjumpa Dewa Wisnu yang membuatnya tunggangan

(foto: glorioushinduiusm)
Kadru dan Naga menggunakan seluruh kekuatan mereka, begitu juga Winata dan Garuda. Kedua pihak sama-sama handal, sehingga pertarungan sulit dihentikan. Garuda sempat bernegosiasi dengan syarat tertentu.
Alhasil, Naga oke untuk memberi keleluasaan Winata dari perbudakan, dengan syarat Garuda mesti mampu memberikan air suci yang memberi kehidupan abadi.
Garuda pun berkelana mencari air yang disebut tirta suci amertha sari demi membebaskan sang ibu.
Di tengah perjalanan, Garuda berjumpa dengan Dewa Wisnu yang mampu membantunya mendapatkan tirta suci amertha sari.
Dewa Wisnu juga mengajukan syarat semoga Garuda jadi tunggangannya. Tanpa pikir panjang, Garuda menyanggupi.
Sifat Garuda yang tangguh dan gigih untuk membebaskan ibunya kemudian menjadi ilham presiden Soekarno untuk menentukan burung garuda menjadi lambang negara Indonesia. Ada nilai-nilai semangat pembebasan ibu pertiwi dari penjajah.