Nabi Adam yaitu insan pertama di bumi yang diciptakan oleh Allah SWT. Tidak hanya diutus menjadi nabi, tetapi juga diciptakan untuk menjadi khalifah atau pemimpin di muka bumi.
Sejak permulaan memang beliau diciptakan selaku penduduk surga, namun lalu turun ke bumi alasannya adalah melanggar suatu larangan.
Ada pesan tersirat yang mampu dipetik dari kisahnya, tergolong dongeng tentang anak-anaknya.
Baca juga: Kota Gaib Wentira, Dibangun Berlapis Emas dan Dianggap Paling Angker
Setelah Nabi Adam diciptakan, malaikat pun bersujud kepadanya

(foto: islamcan)
Penciptaannya sebagai manusia pertama terdapat di Quran surat Al-Baqarah ayat 30, bahwa suatu dikala, Allah SWT menginformasikan malaikat tentang penciptaan makhluk kalangan insan.
Manusia diciptakan dari tanah dan lalu menjadi khalifah di tampang bumi. Setelah diciptakan, dia diberi ilmu pengetahuan. Malaikat diminta bersujud untuk wujud penghormatan.
Ketika para malaikat sudah bersujud, ternyata ada satu kelompok makhluk berjulukan iblis yang tak inginbersujud. Iblis memang merasa lebih unggul, karena diciptakan Allah dari api.
Terusir dari nirwana karena melanggar larangan untuk makan buah khuldi

(foto: cnn)
Selama beberapa saat, dia hidup sendiri di nirwana. Setelah itu Allah membuat satu insan lagi, yakni Hawa biar mampu menemani. Allah mengizinkan Adam dan Hawa untuk menikmati semua yang ada di nirwana.
Beberapa riwayat menyebutnya 46 tahun. Hanya satu yang dilarang, adalah pohon khuldi. Sekian usang keduanya taat dengan hukum untuk tidak menjajal -coba makan buah khuldi, mendekatinya pun tidak.
Tipu daya iblis sangat kuat untuk memengaruhinya hingga berhasil untuk menjadikan Nabi Adam dan Hawa mendekat dan memetik buah khuldi.
Adam dan Hawa merasa bersalah karena melaksanakan sesuatu yang dilarang. Kemudian Allah SWT menyuruh agar Adam dan Hawa keluar dari nirwana dan turun ke bumi.
Baca juga: Sempat Memanas, Begini Perkembangan Konflik Antara Azerbaijan dan Armenia
Mulai membangun kehidupan di bumi dan berdakwah pada keluarganya

(foto: istock)
Karena diturunkan di tempat yang berbeda, Adam dan Hawa saling mencari selama 40 tahun. Kemudian ditakdirkan bertemu di Jabal Rahmah atau bukit kasih sayang.
Setelah bertobat, keduanya menjalani kehidupan baru di bumi, ialah beternak, bercocok tanam, dan pastinya membangun keluarga di tempat yang kini termasuk kota Makkah.
Ada yang unik terkait keluarganya, yaitu anak-anaknya yang terlahir kembar. Menurut riwayat, belum dewasa Nabi Adam meraih 40 orang.
Karena belum ada insan lain di bumi, Nabi Adam berdakwah ke istri dan belum dewasa. Di antara semua anak-anaknya, ada satu yang kisahnya populer adalah Qabil dan Habil.
Setelah meninggal, tugas untuk berdakwah diteruskan kepada Nabi Syits

(foto: islamiclandmarks)
Kisah Qabil yang membunuh Habil menjadi insiden kejahatan pertama di bumi yang menjadikan Nabi Adam sempat bersedih.
Sempat bersedih karena kehilangan Habil, tidak usang lalu lahir satu anak lagi bernama Syits yang menjadi pengobat sedih sebelumnya.
Di antara banyak keturunannya yang kembar, Syits adalah anak laki-laki yang tidak memiliki kerabat kembar. Pikirannya pandai dan akhlaknya baik. Syits juga merupakan anak Nabi Adam yang menerima warisan kenabian.
Ketika Nabi Adam sakit parah ketika usia 960 tahun, ia memberi wasiat pada Syits tentang sesuatu yang penting dan harus dirahasiakan dari Qabil. Syits diberi amanah untuk mampu meneruskan pedoman dakwah dan menjadi nabi.