Hawaii tidak hanya populer dengan pantainya, namun juga beberapa cerita legenda yang menarik. Salah satu legenda dari Hawaii yang sudah diceritakan turun temurun yaitu Menehune.
Menehune adalah sekelompok makhluk mitologi kerdil seperti kurcaci yang suka usil dan tinggal bersembunyi di hutan.
Sebelum penduduk mulai ramai, konon Menehune dianggap banyak menghuni lembah dan pulau-pulau di Hawaii. Meskipun kecil, namun hal-hal yang dijalankan mereka banyak yang tidak terduga.
Baca juga: Pernah Jadi Medan Perang, Situs Bersejarah Plain of Jars Laos Penuh Ranjau
Meskipun kecil, Menehune suka menjelajah wilayah hutan dan pantai

(foto: ancient-origins)
Sebagai makhluk mitologi dalam kisah legenda, Menehune punya beberapa keunikan. Sebelum manusia pertama tiba di Hawaii dari Polinesia, mereka sudah banyak menguasai pantai.
Bahan masakan yang mereka senangi di sekitar pantai adalah ikan dan pisang. Mereka yang juga suka menjelajah pedalaman hutan pada malam hari, disebut-sebut bahwa tingginya hanya 60 cm.
Beberapa jenis dari mereka memiliki ukuran yang lebih kecil yakni 15 cm. Ukurannya yang kecil mampu muat ditaruh di telapak tangan.
Meskipun kecil, mereka dianggap punya kemampuan yang jago dalam hal konstruksi dan teknik membuat alat-alat dalam waktu semalam.
Dikisahkan selaku sosok kecil yang terampil dan tidak ingin dilihat insan

(foto: werewoofs)
Seperti insan pada umumnya yang tinggal di erat pantai, mereka bisa menikmati nyanyian, tarian, dan menyelam dari tebing. Menurut mitos dan legenda setempat, mereka tergolong pengrajin yang terampil dan berpengaruh.
Mereka juga memanah, tapi bukan panah biasa. Panah gila yang hanya milik mereka digunakan menembus hingga ke hati yang marah dan lalu menimbulkan rasa suka.
Meskipun sering digambarkan selaku sosok yang banyak tingkah, namun mereka cukup pemalu jikalau dilihat manusia.
Pada sebuah kesempatan, mereka cukup tekun dan mempergunakan kekuatannya untuk menciptakan suatu kuil, jalan, kolam ikan, dan juga rumah. Salah satu bangunannya adalah kikiaola atau parit Menehune.
Baca juga: Gua Ek Luntie, Saksi Bisu Tsunami Purba di Aceh Sejak Ribuan Tahun Lalu
Bekerja dengan kompak di malam hari untuk menciptakan parit dan bak

(foto: disneypark)
Mereka mempunyai parit yang menjadi pemikiran air Sungai Waimea di daerah Kauai. Satu pencapaian yang dianggap sangat ahli yakni saat membuat kolam ikan Alekoko juga di Kauai, dengan waktunya hanya semalam saja.
Kisah tersebut tergolong legendaris. Terlepas dari realita proses pembangunannya, arkeolog memperkirakan parit dan bak ikan di Kauai usianya telah sekitar seribu tahun.
Dikisahkan bahwa mereka secara misterius menciptakan bak Alekoko untuk putri kerajaan dan saudaranya. Sambil bersembunyi, mereka berkumpul menciptakan barisan membentang hingga 40 km.
Mereka melakukan pekerjaan dengan kompak untuk mengangkat, mengoper, dan memasang batu-watu untuk membuat bak.
Pekerjaan dikerjakan pada malam hari biar tidak kelihatan. Jika kebetulan ditemukan manusia, mereka segera meninggalkan pekerjaan.
Bersembunyi pada celah kolam yang dibangunnya saat matahari terbit

(foto: disneypark)
Ada beberapa model kisah rakyat Hawaii tentang Menehune. Setelah mereka letih bekerja di malam hari, mereka segera menyamar atau mengganti diri jadi pilar kerikil dikala ada matahari.
Konon ketika mereka terganggu oleh panas matahari, ada yang bersembunyi di celah bak ikan yang dibangunnya. Di antara mereka ada yang disebut dengan Ha’alulu yang dalam bahasa setempat artinya gemetar atau kedinginan.
Setiap kedinginan atau gemetar, mereka akan menghilang atau pergi ke mana pun dengan cekatan dan tidak terdeteksi.
Begitu juga ketika tidur atau berleha-leha mereka akan menghilang. Sehingga yang banyak diceritakan adalah mereka yang kecil, lincah, dan suka bekerja.