Salah satu aspek penting yang mesti dikenali oleh seorang investor sebelum membeli sebuah saham ialah likuiditas. Likuiditas berasal dari kata Bahasa Inggris “liquid” yang berarti cari atau cairan.
Kata ini banyak dipakai di aneka macam bidang. Oleh alasannya itu, arti kata likuiditas juga mengikuti konteksnya. Dalam hal ini, konteks yang akan kita diskusikan yakni pentingnya likuiditas dalam suatu saham.
Pengertian Likuiditas Saham
Likuiditas saham yakni seberapa cepat atau mudah sebuah aset bisa dicairkan atau diubah ke dalam bentuk uang kas dengan tanpa mempengaruhi harga aset tersebut secara keseluruhan. Semakin mudah atau cepat saham atau aset tersebut diuangkan, maka kian likuid pula aset tersebut.
Sebuah saham dikatakan likuid jikalau ajakan dan penawarannya tinggi sehingga saham tersebut mudah dijual. Maka dari itu, likuiditas suatu saham juga dapat dimaknai selaku ramai atau tidaknya jual beli atas saham tersebut.
Ukuran Likuiditas (Market dan Accounting)
Seperti yang disebutkan di atas, likuiditas ialah cepat atau lambatnya aset bisa diuangkan menjadi duit tunai atau kas dan aset mampu dikembangkan menjadi saham atau surat berharga lain dan aset fisik dan keuangan (kas, piutang dll). Oleh sebab itu, ukuran likuiditas juga dibagi menjadi dua yaitu ukuran likuiditas surat berguna di pasar (market) dan kuran likuiditas keuangan perusahaan (accounting).
1. Likuiditas keuangan perusahaan (accounting)
Istilah likuiditas dalam keuangan perusahaan dimaknai selaku cepat atau lambatnya aset mampu diuangkan untuk membayar utang jangka pendek perusahaan. Ukuran dari kemampuan ini adalah liquidity ratio.
Liquidity ratio ini lalu dibagi lagi menjadi rasio-rasio lain yang menjumlah jenis aset tertentu untuk utang tertentu mirip, current ratio, acid test ratio dan lain sebagainya.
2. Ukuran likuiditas untuk pasar saham (market)
Kembali lagi pada sub pengertian di atas, likuiditas dalam pasar sebuah komoditas mampu diartikan sebagai ramai atau tidaknya transaksi perdagangan saham tersebut. Semakin ramai, maka kian likuid.
Maka dari itu, ukuran likuiditas suatu pasar saham dilihat dari dua hal adalah: frekuensi (sering atau tidaknya saham diperjualbelikan) dan volume jual beli (banyak atau tidaknya saham yang diperdagangkan).
Semakin banyak dan sering sebuah saham diperjual belikan, maka kian likuid pula saham tersebut. Biasanya, saham-saham yang tidak likuid harganya condong tidak berubah sebaliknya harga saham yang tingkat likuiditasnya tinggi gampang sekali naik turun.
Kedua pengukuran ini sama pentingnya untuk penanam modal. Ukuran yang pertama, penting untuk dipakai dalam memilih dan memeriksa kinerja suatu perusahaan (analisis mendasar) sementara ukuran yang kedua penting agar penanam modal tau kapan harus jual dan kapan mesti membeli suatu saham (analisis teknikal).
Cara Menentukan Likuiditas
Likuiditas keuangan perusahaan (accounting)
Untuk memilih likuiditas keuangan perusahaan setidaknya ada 3 cara yang mampu Anda kerjakan yakni:
1. Menghitung current ratio
Current ratio ialah rasio perbandingan antara aset tanpa gangguan (aset yang paling gampang diuangkan mirip, duit tunai dan piutang) dengan utang jangka pendek (utang yang jatuh temponya kurang dari 1 tahun).
Rumusnya yaitu:
Current ratio= aset tanpa hambatan/ utang jangka pendek.
2. Menghitung quick ratio
Quick ratio yaitu rasio perbandingan antara aset perusahaan yang paling gampang diuangkan mirip, uang kas, piutang dan lain-lain dengan utang jangka pendeknya. Formulanya yakni:
Quick ratio= aset yang paling gampang diuangkan/ utang jangka pendek.
3. Menghitung cash ratio
Cash ratio ialah rasio perbandingan antara duit kas dengan jumlah utang jangka pendek perusahaan. Kas adalah aset paling likuid perusahaan dikarenakan telah berbentuk uang sehingga kapanpun kreditur menagih utang, duit kas perusahaanlah yang pertama kali digunakan untuk mengeluarkan uang utang tersebut.
Adapun rumus dari rasio ini yaitu:
Cash ratio= Jumlah duit kas yang dimiliki perusahaan/ utang jangka pendek
Likuiditas pasar saham
Sementara itu, untuk melihat likuiditas pasar saham Anda bisa melaksanakan beberapa hal berikut:
1. Melihat konstituen indeks
Saat ini, Bursa Efek Indonesia telah merilis aneka macam indeks yang bisa menolong penanam modal untuk memilih perusahaan yang tepat. Dalam hal likuiditas, BEI sudah merilis indeks-indeks berikut untuk menolong investor mencari perusahaan dengan likuiditas terbaik:
- LQ45
- IDX80
- IDX30
- IDX Value 30
- IDX Growth 30
- JII
- JII70
- IDX SMC Liquid
BEI juga merilis banyak sekali data statistik trading harian, bulanan dan kuartalan yang bisa Anda pakai untuk menentukan perusahaan mana yang berdasarkan Anda paling likuid.
2. Melihat grafik harga
Langkah pertama yang bisa Anda kerjakan untuk memperhatikan citra likuiditas saham sebuah perusahaan secara umum yakni dengan melihat grafik harga pada satu abad tertentu.
Ingat, bahwa suatu saham yang kurang likuid biasanya harganya tidak banyak berubah (stabil, sideways). Kalaupun harganya berubah biasanya eksklusif tajam dan cepat. Maka dari itu alih-alih mengamati pergerakan harga dengan grafik biasa, Anda diusulkan untuk mengamati grafik harga dengan menggunakan candlestick doji.
Dengan memakai candlestick doji, Anda bisa memperhatikan berbagai poin penting dalam perdagangan saham sekaligus yaitu, perubahan harga, volume transaksi sekaligus frekuensi transaksi tersebut. Dengan demikian, Anda tidak hanya membeli suatu saham cuma alasannya adalah harga dan likuiditasnya “seolah-olah naik” belaka.
Mengapa Likuiditas Saham Itu Penting?
Singkatnya, likuiditas saham itu penting agar saham bisa dijual dengan harga yang diinginkan oleh penanam modal sehingga investor atau trader bisa take profit dan cut loss di waktu yang tepat.
Dalam taktik stop loss misalnya. Jika penanam modal berbelanja saham dengan harga 20.000 dan menerapkan seni manajemen stop loss saat harga turun ke angka 18.000 sementara pasar saham tersebut tidak likuid, maka mampu jadi saham tersebut akan usang terjual.
Atau kalau penanam modal lagi butuh duit dan ingin mencairkan saham dengan segera. Apabila pasar saham tersebut tidak likuid, maka tidak menutup kemungkinan saham penanam modal tersebut baru mampu terjual lebih usang dibanding yang beliau harapkan.
Contoh Saham Likuid
Ada banyak saham dengan likuiditas baik yang mampu Anda beli. Perusahaan yang menjual saham likuid ini tergabung selaku konstituen indeks-indeks yang sudah tertera di atas. Sebut saja salah satunya yakni saham blue chip anggota indeks LQ45.
Saham blue chip memiliki tingkat likuiditas yang tinggi sebab permintaannya tinggi karena perusahaan populer, punya kapitalisasi pasar besar dan produk yang diketahui penduduk .