Cerita-kisah dari dunia mistik sepertinya selalu punya sisi menariknya untuk disimak.
Misalnya misteri perihal kejadian alam yang belum sepenuhnya terungkap. Bagaimana jika misalnya sesuatu yang mistik ialah suatu kota?
Kota Saranjana yakni salah satu kawasan yang disebut-sebut selaku kota gaib. Belum sepenuhnya diketahui secara pasti dari mana asal mula cerita perihal Kota Saranjana.
Selain keberadaannya dihubungkan dengan hal mistik, ternyata juga pernah ada yang berusaha mengungkapnya dari segi ilmiah.
Baca juga: Kisah Nabi Adam, Manusia Pertama yang Diciptakan di Muka Bumi
Kotanya digambarkan selaku peradaban yang cukup maju dan dihuni bangsa jin

(foto: pixabay)
Kota Saranjana sering disebut sebagai kota gaib di daerah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Keberadaannya memang antara mitos dan fakta.
Untuk orang-orang yang berasal dari Kabupaten Kotabaru, kemungkinan telah familiar dengan nama Saranjana.
Sejauh ini dongeng yang beredar di masyarakat lebih banyak dibumbui spekulasi. Berdasarkan kisah dari lisan ke mulut, konon Kota Saranjana tidak lain adalah peradaban yang dihuni oleh bangsa jin.
Konon kotanya yang berada di ‘alam lain’ termasuk maju dan jalannya lebar. Di sana juga ada gedung dan rumah yang mewah yang pagarnya tinggi.
Dengan metode pemerintahan kerajaaan, masyarakatnya berpenampilan menawan dan juga memiliki agama.
Beredar kisah tentang pemesanan alat berat yang tidak ada penerimanya

(foto: pixabay)
Yang menjadikan Kota Saranjana melegenda ialah alasannya insiden ganjil yang beredar. Salah satu dongeng yang sering terdengar di masyarakat adalah perihal reservasi alat berat.
Konon pada tahun 1980-an, pihak pemerintah dan masyarakat setempat kaget alasannya adalah hadirnya beberapa alat berat dari Jakarta. Nilai pesanan alat beratnya tergolong mahal pada masanya.
Anehnya, alat-alat berat dipesan atas nama seseorang yang alamatnya di Kota Saranjana. Pemesanan telah terbayar lunas, tapi tidak ada penerimanya.
Memang lokasinya tidak akan ketemu bila dicari di dalam peta Indonesia model terbaru.
Tapi ternyata ada orang-orang yang berupaya melaksanakan penelitian sejarah Kota Saranjana. Setidaknya mampu diketahui apakah memang sungguh-sungguh ada atau memang hanya mitos atau legenda.
Baca juga: Mengenal Rabithah Alawiyah, Organisasi yang Menghimpun Keturunan Nabi Muhammad
Lokasi keberadaannya juga pernah tercantum di dalam kamus bahasa Belanda

(foto: gnfi)
Keberadaannya ternyata telah disebutkan dalam kamus bahasa Belanda karya Pieter Johannes Veth adalah Aardrijkskundig en Statistisch Woordenboek van Nederlandsch Indie: Bewerkt Naar de Jongste en Beste Berigten (1869) yang secara resmi terbit di Amsterdam.
Tidak hanya Saranjana atau dalam ejaan Belanda disebut Sarandjana, di dalamnya juga disebutkan Pulau Laut yang penulisannya Poeleoe Laut.
“Sarandjana, kaap aan de’Zuid-Oostzijde van Poeleoe Laut, welk eiland aan Borneo’s Zuid Oost punt is gelegen,’’ begitulah selengkapnya kata-kata yang dituliskan Pieter Johannes Veth yang artinya Sarandjana, tanjung di selatan Pulau Laut merupakan pulau yang terletak di bab tenggara Borneo.
Bisa jadi ialah kota yang hilang sebab erosi pantai dalam waktu usang

(foto: pixabay)
Selain muncul dalam kamus, Saranjana pernah tercatat di peta antik yang dibentuk pada tahun 1845 oleh naturalis asal Jerman yakni Salomon Muller.
Jika memang dulu Kota Saranjana pernah ada, pemandangan di sana sungguh indah alasannya adalah berbatasan dengan bahari. Lokasinya yang dekat bahari juga menimbulkan daerah pesisirnya berisiko hilang akibat abrasi pantai.
Apalagi air maritim yang permukaannya naik dapat membentuk garis pantai baru dan menciptakan gelombang lebih besar.
Peristiwa alam tersebut terjadi dalam waktu usang, sehingga mampu memperbesar lapisan sedimen di sejumlah tempat lalu mengakibatkan abrasi dan banjir yang besar.
Secara teori yang diterima logika, mungkin saja Kota Saranjana sebenarnya merupakan kota yang hilang.
Tapi, kisah-dongeng bertemamistis juga mungkin terus dituturkan untuk menguji semua orang yang masih ingin tahu ihwal kebenarannya.