Modal adalah salah satu faktor penting yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan dikala ingin membuka perjuangan. Modal ini mampu diperoleh dari berbagai sumber mulai dari kantong sang wirausahawan langsung hingga pertolongan dan investasi dari pihak ketiga mirip bank, angel penanam modal dan venture capitalist.
Usaha rintisan khususnya UMKM dan perjuangan rintisan non teknologi biasanya mengambil pendanaan dari sumber dukungan bank dan institusi keuangan lainnya. Lain halnya dengan startup teknologi yang sering kali mengambil pendanaan dari semua sumber. Maka dari itu, tak aneh jikalau pendanaan dari angel investor dan venture capitalist.
Tapi walaupun sama-sama sering diincar oleh startup, nyatanya ada perbedaan antara angel penanam modal dan venture capitalist. Apa perbedaannya? Simak ulasannya berikut ini.
Pengertian Angel Investor
Angel penanam modal ialah individu dengan kekayaan yang cukup untuk menolong sebuah startup meningkat . Umumnya, angel penanam modal ini berinvestasi pada startup yang masih dalam tahap pembangunan dan pengembangan. Selain itu, tidak jarang mereka berasal dari keluarga atau kekerabatan pendiri startup itu sendiri.
Sebagai ganti dan bukti dari investasi mereka, angel penanam modal akan diberikan sejumlah tertentu dari saham atau obligasi konvertibel perusahaan. Oleh alasannya adalah investasi pada startup ini boleh dibilang mempunyai tingkat risiko tinggi, maka tidak heran bila saham atau obligasi yang diberikan perusahaan terhadap penanam modal jenis ini mempunyai tingkat suku bunga atau return yang tinggi pula.
Meskipun disebut selaku individu, tetapi tidak menutup kemungkinan angel investor berinvestasi pada startup memakai entitas perusahaan investasi miliknya. Di Indonesia sudah terdapat beberapa angel investor seperti, Shinta Bubu pendiri Angel Eq-Network, Sugiono Wiyono Sugialam CEO Telkomsel Oke dan lain sebagainya (Kompas).
Pengertian Venture Capitalist
Venture capitalist (VC) yaitu perusahaan pihak ketiga (bukan holding company dari startup tersebut) yang menunjukkan dana investasi ke sebuah perusahaan startup. Biasanya sebuah perusahaan venture capital menawarkan pendanaan dalam jumlah banyak terhadap startup yang baru atau sedang meningkat .
Dana investasi perusahaan VC mampu diperoleh dari berbagai sumber mulai dari pemasukan perusahaan VC itu sendiri, dana yang terkumpul dari penanam modal yang menjadi member, dana pensiun atau dana investasi dari perbankan.
Dana yang terkumpul dari berbagai sumber tersebut lantas disalurkan terhadap startup yang diseleksi oleh tim internal perusahaan VC tersebut. Karena investasi pada startup boleh dikatakan berisiko, tingkat imbal hasil yang disyaratkan perusahaan VC cukup tinggi. Selain itu, umumnya perusahaan VC menentukan startup dengan sangat hati-hati.
Saat ini ada beberapa perusahaan VC internasional dan nasional yang berinvestasi pada startup setempat. Perusahaan venture capital internasional tersebut mirip Sequoia Capital, Tybourne Capital Management dan Falcon Edge Capital. Adapun untuk perusahaan venture capital nasional mirip, Ideosource, East Venture, Emtek Group dan lain sebagainya.
Investasi dari perusahaan ini mampu jadi selsai kalau perusahaan startup sukses berbelanja ulang semua saham dan obligasi yang ia berikan kepada perusahaan ini atau perusahaan ini menjual semua kepemilikan surat berharganya saat perusahaan startup terkait masuk ke bursa saham (IPO).
Perbedaan Angel Investor dan Venture Capitalist
Terdapat perbedaan prinsipil antara angel penanam modal dengan venture capitalist. Perbedaan tersebut antara lain:
1. Entitas
Seperti yang telah disebutkan di atas, angel investor biasanya ialah seorang individu sementara VC yaitu suatu perusahaan atau lembaga.
2. Sumber dan jumlah pendanaan
Seorang angel penanam modal biasanya merogoh kocek eksklusif untuk berinvestasi ke sebuah startup. Oleh alasannya itu, kerap kali jumlah uang yang mereka investasikan cukup terbatas. Sebaliknya, venture capital yaitu perusahaan yang menghimpun dan menyalurkan uang dari beberapa orang dan forum sekaligus sehingga jumlah investasi yang mereka tanamkan lazimnya juga lebih besar.
3. Kontrol
Karena jumlah pendanaan yang diberikan cukup besar, umumnya perusahaan venture capital juga meminta kendali yang lebih besar kepada suatu perusahaan startup. Kontrol ini bisa berupa mempunyai dominan saham perusahaan, mempunyai hak veto atas keputusan operasional perusahaan atau mempunyai tambahan return dibandingkan pemilik saham yang yang lain.
4. Fokus pendanaan
Beberapa sumber menyebutkan bahwa fokus pendanaan seorang angel penanam modal umumnya yakni sebuah perusahaan startup yang benar-benar masih dalam tahap awal pengembangan. Oleh alasannya itu, tak heran jikalau investasi yang dijalankan investor jenis ini umumnya tidak bisa secepatnya mendapatkan keuntungan.
Lain halnya dengan venture capitalist. Fokus pendanaan perusahaan ini mampu startup dengan banyak sekali level tahap pengembangan. Tapi pastinya, dengan nilai dan persetujuaninvestasi yang berlainan-beda. Berikut ini beberapa tahapan pendanaan dari perusahaan venture capital:
- Seed capital untuk investasi ke startup yang betul-betul masih dalam tahap permulaan pengembangan wangsit bisnis perusahaan.
- Startup capital untuk investasi ke startup yang baru akan membuka perusahaan.
- Early stage capital yaitu investasi yang diberikan oleh perusahaan VC untuk operasi dasar perusahaan.
- Expansion capital yaitu dana yang disediakan oleh perusahaan venture capital untuk membantu startup yang sedang dalam tahap perluasan.
- Late Stage Capital adalah investasi yang membantu perusahaan startup untuk keluar dari zona rintisan dan menjadi perusahaan yang lebih matang.
Apa Saja Persamaannya?
Setelah menyoroti perbedaan, mari kita konsentrasi pada persamaan antara angel investor dan venture capital. Persamaan yang pertama yakni keduanya merupakan investor yang berinvestasi di perusahaan startup dengan imbal balik berupa saham atau obligasi serta hak untuk menertibkan keputusan perusahaan dalam level tertentu.
Persamaan yang kedua ialah biasanya angel investor dan venture capital berisikan orang-orang yang mempunyai kapabilitas di bidang industri, kewirausahaan dan kepemimpinan. Dengan demikian, pendiri startup bisa mengambil pelajaran dari pengalaman dan pengetahuan yang mereka miliki.
Bagaimana Cara Menggaet Investor?
Langkah pertama untuk menggaet calon investor tentu saja ialah dengan menciptakan ilham bisnis yang kreatif dan kreatif serta menghimpun tim yang solid. Setelah ilham dan tim terbaik ada, Anda mampu mengikuti program pengembangan startup seperti acara inkubator atau akselerator.
Sembari mengikuti program ini, jangan lupa untuk merencanakan penyajian dan perjuangan terbaik Anda untuk menggaet investor. Sebab, pada event-event seperti inilah biasanya investor dari angel penanam modal maupun venture capital berkumpul dan mencari calon startup berpotensi.
Selanjutnya pilih penanam modal yang sekiranya cocok dengan visi dan misi perusahaan Anda. Setelah Anda menemukan investor yang tepat, presentasikan usaha Anda dan berikan penawaran menawan kepada mereka.
Cara menggaet investor yang terakhir yaitu dengan menumbuhkembangkan bisnis Anda sebaik mungkin. Sebab, sebuah startup yang berkembang dengan baik tentunya akan menarik investasi dari penanam modal-penanam modal lainnya. Nah, itu tadi perbedaan dan persamaan angel penanam modal dan venture capitalist. Bagaimana? Sudahkah Anda menentukan penanam modal yang tepat dengan perusahaan Anda? Tulis balasan Anda di bawah ya.