Apa yang terbayang di pikiranmu ihwal Venesia? Kemungkinan besar ialah kota akses yang indah. Walau bahu-membahu juga masih ada beberapa hal lain yang jarang dikenali.
Venesia tersusun atas beberapa pulau. Dari beberapa pulau, ada dua yang tidak berpenghuni, adalah pulau Lazzaretto Nuovo dan Lazzaretto Vecchio.
Meski tidak berpenghuni, nilai sejarahnya cukup penting. Bahwa dulu pernah ada wabah mematikan yang menjangkiti Eropa dan masyarakatyang sakit mesti dikarantina.
Baca juga: Awal Mula Penggunaan Masker, Penangkal Wabah yang Berbentuk Paruh Burung
Sejak era pertengahan sudah menjadi lokasi strategis karena perdagangan

(foto: lazarettonuovo)
Tercatat pada abad pertengahan di Eropa, Lazzaretto Nuovo dan Lazzaretto Vecchio berfungsi selaku lokasi strategis untuk kapal-kapal sebelum memasuki Venesia.
Dahulu, Venesia dan sekitarnya menjadi sentra perdagangan di Eropa. Karena itu, daerahnya begitu rentan terkena wabah.
Lazaretto atau lazaret berasal dari bahasa Italia yang berarti pos karantina untuk musafir. Selain pulau, lazaretto juga ada yang berbentuk kapal yang secara permanen ditambatkan di pinggir laut.
Keberadaan Lazzaretto Nuovo dan Lazzaretto Vecchio sangat penting dalam menghadapi wabah Black Death yang menimpa Eropa pada periode ke-14.
Black Death sendiri ialah salah satu wabah paling mematikan sepanjang sejarah.
Karantina di pulau Lazaretto merupakan langkah terbaik yang dinilai efektif

(foto: yourtourisinvenice)
Pemerintah lokal mengambil langkah untuk memisahkan penduduknya yang sakit atau terduga sakit.
Langkah pemisahan tersebut tak lain yaitu karantina seperti yang kita ketahui di zaman kini.
Meskipun tidak gampang, tapi karantina di pulau ini ialah langkah terbaik untuk mempertahankan kesehatan orang banyak dan menyelamatkan perekonomian.
Upaya yang dikerjakan ketika itu termasuk penyelesaian yang efektif alasannya ilmu sains belum semaju kini. Bahkan belum dapat menerangkan mirip apa proses penyebaran penyakit.
Pemerintah kota Venesia juga menjadi salah satu yang pertama di Eropa dan Mediterania yang mengisolasi warganya.
Langkah yang diambil cukup sistematis dan mengumpulkan gosip berskala besar. Tujuannya adalah semoga penyakit menular mampu lebih terpantau.
Baca juga: Kisah Nabi Sulaiman, Bisa Bicara dengan Hewan dan Mengendarai Angin
Banyak pihak yang berjasa di pulau Lazaretto selain para dokter

(foto: unusualplaces)
Awalnya Lazzaretto Vecchio lebih dulu terbuka untuk karantina dan pengobatan warga Venesia yang terkena wabah. Penumpang atau awak kapal yang berlabuh disangka terkena wabah.
Sebelum masuk ke kota, orang-orang beserta barangnya dikarantina selama era tertentu yang pada umumnya 40 hari.
Sementara itu, Lazzaretto Nuovo yang awalnya daerah persinggahan kapal juga diseleksi menjadi tempat karantina.
Pulau ini difungsikan untuk pusat perawatan pasien terinfeksi. Para dokternya menggunakan masker ikonik berupa paruh burung.
Karantina di Lazzaretto Nuovo dan Lazzaretto Vecchio juga melibatkan banyak pihak selain para dokter dan pemerintah.
Ada tim penjaga yang bersenjata sekaligus kuli pekerja yang mengabdikan hidup untuk kesehatan kotanya.
Pernah menjadi biara, namun kini tidak banyak struktur bangunan tersisa

(foto: puntoeviaggio)
Menurut tradisi dan dogma spiritual, masyarakat yang sakit seharusnya dipisahkan dari yang sehat. Nilai keagamaan di sana menerima kesan sendiri dalam sejarah.
Perawatan untuk penduduk yang sakit dianggap selaku amal atau melakukan perintah agama.
Begitu wabah berlalu ratusan tahun kemudian tidak banyak struktur bangunan tersisa di pulau ini.
Sekarang, dua pulau ini terbentuk menjadi lanskap yang penuh rumput, pepohonan, serta bangunan bau tanah.
Sempat menjadi gudang penyimpanan barang, ada lebih dari 100 ruang untuk karantina.
Ada satu bangunan yang masih terlihat persegi panjang terbuat dari batu bata yang berlapis pintu-pintu yang melengkung dan atap kubah. Bangunannya yang mirip kastil juga pernah menjadi biara.