KichanHelp.com – Menghentikan kerugian pada transaksi saham yang tengah kita lakukan bisa menggunakan stop loss. Dalam saham tidak mungkin seorang investor atau trader secara terus menerus mendapatkan untung atau profit dalam berinvestasi. Saham mempunyai pergerakan dan pola grafik historis yang berbeda-beda.
Stop loss (SL) adalah batas harga yang dimasukkan oleh trader. Ketika batas harga tercapai, posisi terbuka akan ditutup untuk mencegah kerugian lebih lanjut. Take profit (TP) bekerja dengan cara yang sama yaitu secara otomatis menutup posisi setelah target keuntungan tercapai untuk mengunci keuntungan.
Keuntungan dari stop loss adalah dapat membatasi kerugian. Sedangkan take profits memungkinkan pengguna untuk memaksimalkan keuntungan dengan keluar dari perdagangan segera setelah pasar berada pada harga yang menguntungkan.
Semua jenis order yang bisa menggunakan stop loss dan take profit seperti limit, market, stop dan trailing stop. Take profit dieksekusi sebagai limit order, stop loss dieksekusi sebagai market order.
Pada web atau aplikasi trading kamu akan melihat bidang dalam formulir pemesanan berlabel stop loss atau hentikan kerugian dan take profit atau ambil keuntungan dengan tiga opsi, harga, target, dan persen.
1. Atur melalui pola aksi harganya
Mengacu pada di mana pesanan kamu akan dipasang, bisa menggunakan Fibonacci retracement, support dan resistance, dan trend line.
2. Atur melalui target profit & loss yang maksimal
Tentukan jumlah target keuntungan atau kerugian dari perdagangan. Misalnya, kamu menargetkan untuk menghasilkan 100 dollar USD tetapi kamu tidak ingin kehilangan lebih dari 20 dollar USD.
3. Atur melalui persentase
Persentase merupakan target untung/rugi dari perdagangan. Dilansir dari Finex, dalam teori Money Management paling sederhana, dikatakan bahwa tidak baik bagi trader untuk meresikokan dana sampai melebihi 2-3%, jadi pada skala nilai itulah seharusnya kita tempatkan stop loss.